REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Caleg Partai Gerindra dapil Jakarta Selatan dan Pusat, serta luar negeri Biem Triani Benyamin hampir dipastikan lolos ke Senayan. Dia mengaku, masih menunggu rekapitulasi perolehan suara di luar negeri yang berjumlah sekitar 600 ribu suara.
Hanya saja kata dia, kalau tidak ada perbedaan perolehan secara ekstrem kursi DPR berada dalam genggamannya. Pencapainnya mendapat 47 ribu suara jauh lebih tinggi dibandingkan caleg nomor urut kedua, Bondan Maknyus yang meraup 22 ribu suara. Secara total Gerindra mengumpulkan 219.403 suara di bawah PDIP dengan torehan 385.610 suara.
"Belum resmi, tapi hampir pasti karena menunggu penghitungan suara luar negeri, tapi Gerindra dapat satu kursi DPR dari dapil ini," kata Biem di Gerindra Media Center, Kamis (24/4).
Hasil rapat pleno KPU DKI Jakarta menunjukkan, Biem mendapat 47.564 suara. Dia berada di urutan ketiga setelah caleg PKS Hidayat Nurwahid dengan 104.581 suara dan caleg PDIP Eriko Sotarduga dengan 55.295 suara. "Gerindra total meraih 219.403 suara. Kita setidaknya dapat satu kursi," kata mantan calon wakil gubernur DKI Jakarta itu.
Biem mengaku bangga bisa menjadi anggota DPR lantaran hanya bermodalkan Rp 503 juta. Dana itu digunakan untuk operasional terjun ke bawah mendekati masyarakat. Dia mengklaim, menghindari politik uang demi menjaga misi menjadi wakil rakyat.
Dia menyatakan, selama kampanye menghindari pemasangan poster atau stiker. Hal itu demi menjaga kebersihan lingkungan. Strategi lain yang dilakukannya adalah bagi-bagi compact disk berisi lagu karya almarhum ayahnya, Benyim Sueb. Alhamdulillah, menurut dia, suara yang didapatnya cukup besar dibanding caleg lain.
"Saya tidak pakai spanduk, lebih sering menyerap aspirasi komunitas Betawi saja. Didukung citra partai yang bagus, itu cara saya mendulang suara," katanya.