REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pelamar calon komisioner Komisi Pemilihan Umum Kota Surabaya, Jawa Timur, yang berasal dari berbagai kalangan menyerbu tim seleksi/panitia penerimaan pada hari terakhir pendaftaran, Jumat.
Salah seorang pendaftar, Windhi Ariesman, di Sekretariat KPU Surabaya, menjelaskan dirinya sejak jauh hari sebelumnya sudah melengkapi berkas administrasi sesuai yang ditentukan oleh pihak tim seleksi. Dengan cara seperti itu, dirinya tidak perlu perlu bolak-balik melengkapi berkas seperti pendaftar lainnya.
"Alhamdullilah jauh-jauh hari sudah saya lengkapi sehingga pas waktunya tinggal memasukkan berkas pendaftaran dan beres," ujar pria yang berprofesi sebagai wartawan ini.
Windhi sudah mendapatkan dukungan dari berbagai kelompok kerja (Pokja) wartawan, yakni dari Pokja Wartawan Polrestabes Surabaya, Pokja DPRD Surabaya, Pokja Pemkot Surabaya, Pokja PLN, serta Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI).
Selain sudah melengkapi berkas yang diperlukan, kata dia, dirinya juga telah siap mengikuti seleksi karena sejak jauh hari sudah belajar mengenai UU pemilu serta sistem pemilu.
"Insya Allah sudah siap dan mohon doanya supaya terpilih jadi anggota KPU Surabaya dan menjadi penyelenggara pesta Demokrasi yang jujur serta adil," katanya.
Pendaftaran peminat menjadi calon anggota KPU Surabaya yang semestinya ditutup Jumat pukul 16.00 WIB, terpaksa diperpanjang karena melimpahnya peminat. Hal ini dikarenakan pada hari itu hampir 30 orang yang mendaftar.
Kepala Sub Bagian Program dan Anggaran KPU Kota Surabaya Andam Riyanto, Ketua Tim Seleksi Calon Anggota KPU Kota Surabaya Machmud Suhermono, memberi kebijakan tetap membuka pendaftaran sampai pukul 18.00 WIB.
Hal itu mengingat sampai pukul 15.00 WIB menjelang batas akhir pendaftaran pukul 16.00, pelamar terus berdatangan. Lebih dari 90 pelamar telah menyerahkan berkas dan persyaratan menjadi calon anggota KPU Surabaya.
Petugas penyeleksi berkas pendaftaran itu hanya tiga orang, sehingga beberapa calon mengeluhkan lambatnya pelayanan tersebut. Bahkan mereka minta penambahan petugas agar pelayanannya lebih cepat.
Namun tak sedikit di antara pelamar yang membawa berkas tak lengkap sesuai persyaratan yang ditetapkan. Akibatnya, banyak pelamar yang diminta melengkapi berkas-berkasnya terlebih dahulu. Beberapa peserta pun terlihat sibuk melengkapi berkasnya.
"Saya kira berkas saya sudah lengkap, ternyata masih ada yang kurang. Setiap berkas harus rangkap enam, karena itu saya melengkapinya terlebih dahulu," kata Nanang, salah seorang pendaftar.