Home >> >>
700 Polisi Amankan Pemilu Ulang di Pamekasan
Sabtu , 26 Apr 2014, 07:54 WIB
Republika/Agung Supriyanto
Anggota Polri

REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN -- Sebanyak 700 polisi akan diterjunkan untuk mengamankan pemilu ulang di tiga tempat pemungutan suara (TPS) di Desa Potoan Laok, Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Ahad (27/4).

"Dari sebanyak 700 personel yang akan kami terjunkan itu, sekitar 500 personel berasal dari Polda Jatim, yakni dari satuan Dalmas dan Brimob," kata Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polres Pamekasan Kompol Wuriyanto, Sabtu.

Ia menjelaskan, pengamanan tidak hanya dilakukan di TPS, akan tetapi juga di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan kantor Panwaslu Pamekasan.
Bahkan, khusus di lokasi pemungutan suara ulang di Desa Potoan Laok, Kecamatan Palengaan, menurut Wuriyanto, sudah dilakukan sejak beberapa hari lalu dengan menerjunkan tim Dalmas dan Brimob Polda Jatim.

Ia menjelaskan, pergeseran pasukan ke lokasi pemilu ulang di Desa Potoan Laok itu akan dilakukan Sabtu sore, setelah acara pelepasan di halaman Mapolres Pamekasan.

"Tapi saat ini di lokasi TPS yang akan digelar pemungutan suara ulang itu sudah ada petugas," ujar Wuriyanto.

Pelaksanaan pemilu ulang di Desa Potoan Laok itu adalah di TPS 6, 7 dan TPS 8.

Pemilu ulang itu digelar atas rekomendasi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jatim, setelah ditemukan adanya bukti kecurangan dalam pelaksanaan pemungutan suara yang digelar 9 April 2014.

Kecurangan yang dilakukan oleh petugas PPS di Desa Potoan Laok itu terungkap setelah KPU Jatim melakukan penghitungan ulang di tiga TPS itu.

Saat itu penghitungan diketahui bahwa tidak semua pemilih memilih caleg Bahrullah dan Partai Bulan Bintang sebagaimana tercatat dalam rekapitulasi hasil perolehan suara, akan tetapi ada juga yang memilih caleg dan partai lain.

Redaktur : Julkifli Marbun
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar