Home >> >>
Rekapitulasi Penghitungan Suara Riau Ditunda
Sabtu , 26 Apr 2014, 21:30 WIB
Petugas Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) sedang memeriksa isi surat suara di Kantor KPU , Jakarta, Senin (3/2). (Republika/ Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rekapitulasi hasil penghitungan suara Provinsi Riau terpaksa ditunda. Penundaan atas rekomendasi Bawaslu lantaran masih ditemukan kesalahan dalam rekapitulasi di beberapa kabupaten.

"Ini terkait proses penginputan data. Kalau dipaksakan (hari ini) akan berubah. Kami minta di-pending dulu," kata Komisioner Bawaslu, Daniel Zuchron, saat rekapitulasi di KPU, Jakarta, Sabtu (26/4).

Daniel mengatakan, informasi dari Bawaslu Riau menyebutkan KPU Riau belum melaksanakan rekomendasinya untuk melakukan rekapitulasi ulang. Penghitungan ulang direkomendasikan karena ada perbedaan suara sah dan tidak sah DPR dan DPD yang berbeda.

Terkait belum dilaksanakannya rekomendasi Bawaslu tersebut, KPU Riau juga berkelit bahwa rekomendasi tersebut baru diterima 24 April 2014. Mereka menjelaskan, rekomendasi tersebut sudah diteruskan ke tiga kabupaten/kota dan semua saksi menerima keadaan tersebut. 

Menanggapi permintaan penundaan tersebut, Komisioner KPU Arief Budiman menyatakan siap menindaklanjuti. KPU Provinsi Riau diminta menyelesaikan terlebih dahulu rekomendasi Bawaslu Riau.

"Untuk Kampar dan Rokan Hulu silakan Bawaslu provinsi dan KPU provinsi berkoordinasi supaya tidak ada perbedaan. Karena yang berbeda itu berita acara DPR dan DPD. Kita jadwal ulang saja Selasa atau Rabu pekan depan," kata Arief. 

Redaktur : Mansyur Faqih
Reporter : Ira Sasmita
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar