Home >> >>
Merasa Suaranya Banyak Hilang, PPP Sulteng Minta Perbaikan dari KPU
Sabtu , 26 Apr 2014, 22:33 WIB
PPP

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sulawesi Tengah meminta ke Komisi Pemilihan Umum setempat agar memulihkan kembali perolehan suara partai itu karena diduga banyak suara yang hilang.

"Kami memiliki bukti-bukti kuat atas pencurian suara. Kami sangat dirugikan karena perolehan suara PPP banyak yang hilang," kata Ketua DPW PPP Sulawesi Tengah, Asgar Djuhaepa di Palu, Sabtu.

Asgar membawa serta setumpuk bukti hasil perhitungan baik di tempat pemungutan suara maupun hasil rekapitulasi di tingkat kecamatan.

Untuk membuktikan itu Asgar menunjukkan beberapa contoh, antara lain untuk DPRD Provinsi daerah pemilihan Donggala dan Sigi.

Di Desa Lombongan, Kecamatan Balaesang, misalnya, TPS 01 mendapat 129 suara di TPS 02 sebanyak 79 suara.

"Total dua TPS ini kami peroleh sebanyak 208 suara. Begitu masuk rekap di kecamatan tersisa 115 suara. Kami kehilangan 95 suara," kata Asgar.

Demikian halnya di Desa Kampung Baru berdasarkan formulir C1 sebanyak 121 suara, namun setelah direkap di tingkat kecamatan tersisa 96 suara.

"Itu baru dua kasus sebagai contoh. Masih banyak lagi temuan kami yang lain," katanya.

Di Desa Tambu PPP mendapat 67 suara, namun setelah direkapitulasi di tingkat kecamatan tersisa 46 suara.

"Di tiga itu kami sudah kehilangan 139 suara," katanya.

Asgar memperkirakan khusus di daerah pemilihan Donggala-Sigi, PPP kehilangan sekitar 2.000 suara.

"Laporan yang masuk ke partai kami, PPP juga banyak kehilangan suara di Kabupaten Tolitoli dan Tojo Unauna," katanya.

Asgar mengatakan, PPP tidak tahu suara itu lari ke mana, namun kata dia, jika dilakukan rekapitulasi kembali maka akan ketahuan ke mana suara partai tersebut berada.

"Kita minta pemulihan suara, ya direkapitulasi kembali sesuai formulir C1 model plano," katanya.

Dia mengatakan, jika permintaan PPP tersebut tidak diakomodasi, PPP akan mengajukan gugatan hukum sesuai bukti-bukti yang dikantongi.

Redaktur : Julkifli Marbun
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar