REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) meminta mahasiswa berperan aktif memberikan informasi politik yang obyektif ke masyarakat. Mahasiswa bisa mendayagunakan intelektualitasnya untuk menganalisa rekam jejak capres dan cawapres di Pemilu Presiden 2014.
"Sehingga masyarakat bisa mendapat pencerahan," kata Ketua DPP PDIP Bidang Pemuda dan Olahraga, Maruarar Sirait dalam diskusi "Arah Baru Indonesia" di kampus Institute Teknologi Bandung (ITB), Sabtu (26/4).
Pembicaraan capres cawapres jangan hanya menyangkut isu elitis yang berkaitan dengan koalisi dan kekuasaan. Maruarar menyatakan pembicaraan tentang capres cawapres juga harus berkaitan dengan persoalan-persoalan substansi di masyarakat.
Dalam konteks itulah pentingnya mahasiswa membedah rekam jejak masing-masing capres cawapres. Di bidang ekonomi misalnya, mahasiswa harus mengetahui apa saja yang sudah dilakukan para capres cawapres dalam mengatasi kesenjangan ekonomi. Lalu di bidang pemberantasan korupsi, mahasiswa juga mesti tahu bagaimana komitmen para capres cawapres menjaga peran KPK.
Berikutnya soal pluralisme, seberapa kuat para capres cawapres merawat kebinekaan di Indonesia. "Mahasiswa bisa membandingkan secara obyektif antara rekam jejak dengan visi misi capres cawapres," ujar Maruarar.