REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim (Suska) menyatakan modal popularitas yang dimiliki calon anggota legislatif (caleg) sebagai di artis daerah pemilihan (dapil) Riau gagal merebut kursi DPR di Senayan, Jakarta.
"Kapasitas sosial politik, serta elektabilitas partai politik serta basis massa pendukung partai yang mencalonkan kedua artis tersebut menjadi determinan atau faktor penentu," ujar pengamat politik UIN Suska Rhonny Riansyah di Pekanbaru, Senin.
Pada pemilu legislatif 9 April 2014, menurutnya, terdapat dua orang caleg untuk DPR periode 2014-2019 yang terdaftar menjadi daftar calon tetap dengan nomor urut 2 dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) atas nama Sri Barat alias Iyeth Bustami di dapil Riau 1.
Dapil Riau 1 meliputi Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Kepulauan Meranti, Kota Pekanbaru dan Kota Dumai yang memiliki jatah sebanyak 6 kursi untuk DPR.
Iyeth Bustami yang terkenal lewat lagu dangdut dengan mengusung irama Melayu berjudul "Laksmana Raja di Laut" dan "Laila Canggung" tersebut yang menetap di Kota Jakarta Selatan hanya mampu meraih 45.803 suara.
Perolehan suara partai politik dan caleg PKB secara keseluruhan untuk pada dapil Riau 1 setelah dibagi Bilangan Pembagi Pemilih (BPP) adalah sebanyak 184.673 suara, ternyata tidak mencukupi untuk memperolah 1 kursi DPR.
Kemudian caleg artis lain pada dapil yang sama adalah Naga Lyla atau vokalis grup Band Lyla yang memiliki nama lengkap Indra Perdana Sinaga dengan nomor urut 5 dari Partai Demokrat yang memiliki tempat tinggal di Kota Jakarta Timur.
Meski sangat populer di kalangan tingkat pemilih pemula karena dinilai masih anak baru gede alias ABG, namun suara yang diperoleh masih belum mencukupi untuk duduk menjadi anggota DPR karena hanya mampu meraih 14.227 suara.
"Suara Naga Lyla masih kalah dibanding perolehan politikus senior yang merupakan caleg petahana Partai Demokrat nomor urut 1 yakni Sutan Sukarnotomo berhasil meraup 31.286 suara," katanya.
Seperti diketahui, 6 kursi DPR dari dapil Riau 1 diisi Sutan Sukarnotomo, Chairul Anwar dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Jon Erizal dari Partai Amanat Nasional (PAN), Tabrani Maamum dari Partai Golkar, Effendi Sianipar dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan dan Rita Zahara dari dari Partai Gerindra.
Untuk dapil Riau 2 meliputi Kabupaten Kampar, Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Indragiri Hilir, Kabupaten Pelalawan dan Kabupaten Kuantan Singingi yang memiliki jatah sebanyak 5 kursi DPR.
Lima kursi itu diisi Idris Laena dari Partai Golkar, Marsiaman Saragih dari PDI Perjuangan, Lukman Edy dari PKB, Nurzahedi alias Eddy Tanjung dari Partai Gerindra dan Muhammad Nasir dari Partai Demokrat.
