Home >> >>
'Cawapres Tak Diberikan ke PKB, Koalisi PDIP Tak Solid'
Jumat , 02 May 2014, 18:14 WIB
Massa simpatisan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memegang stiker Rhoma Irama saat mengikuti kampanye terbuka di Pulo Mas, Jakarta, Senin (24/3). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) diprediksi menjadi calon wakil presiden (cawapres) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mendampingi capres PDIP, Joko Widodo (Jokowi).

Pengamat Politik "The Habibie Centre (THC)," Bawono Kumoro, menyatakan dukungan PKB ke PDIP tidak akan solid jika PKB tidak mendapatkan konsesi politik sebagai  cawapres dari Jokowi.

"Saya agak pesimis koalisi PDIP dan PKB akan solid, jika PKB tidak mendapatkan konsesi politik sebagai RI 2 untuk mendampingi Jokowi," tutur Bawono saat dihubungi RoL, Jumat petang (2/5), melalui black berry messenger (bbm).

Pasalnya, ujar Bawono, posisi tawar PKB jauh lebih kuat dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem). Apalagi perolehan suara PKB dalam pemilihan umum (pemilu) legislatif 2014 meraih sekitar 9,5 persen suara.

PKB, lanjut Bawono, juga memiliki basis massa yang konkrit, yakni warga Nahdliyin. Jadi, kader PKB berpeluang besar mendampingi Jokowi sebagai cawapres dari PDIP.

"Sesuai dengan kriteria umum pemimpin ideal dari pendiri THC, Prof.Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie, 40 s/d 60 tahun, maka lebih baik Mahfud MD yang mendampingi Jokowi sebagai cawapres daripada mantan wakil presiden Muhammad Jusuf Kalla (JK)," jelas Bawono.

Usia Jokowi dan Mahfud MD, papar Bawono, tidak terlampau jauh. Mereka masih berada di kisaran 40 sampai dengan 60 tahun. Sehingga, kerjasama kedua pemimpin itu akan jauh ebih efektif.

Redaktur : A.Syalaby Ichsan
Reporter : C57
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar