REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggelar pelatihan penanggulangan terorisme. Upacara pembukaan pelatihan dilakukan di Markas Batalyon 405 Candrakusuma, Wangon Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin (5/5).
Deputi II BPNPT Irjen Arif Dharmawan menyebutkan pelatihan ini diikuti sekitar 120 personil dari berbagai satuan TNI dan Polri. ''Mereka akan mengikuti pelatihan selama 4 hari, hingga Kamis (8/4),'' jelasnya.
Menurutnya, kegiatan pelatihan ini juga digelar dalam rangka persiapan menghadapi pelaksanaan pesta demikrasi, pemilihan presiden. Soal ada atau tidaknya ancaman bahaya terorisme, Arif mengaku tidak bisa menjawab pertanyaan seperti itu. ''Kalau ditanya seperti itu, kita tidak bisa memberi jawaban. Soalnya, mereka (teroris) kan tidak pernah memberitahu kapan aksi akan dilakukan,'' jelasnya.
Yang jelas, kata Arif, kegiatan pelatihan ini dilakukan dalam rangka menjaga kesiapan personil keamanan dalam menghadapi hal-hal yang tidak diinginkan. ''Paling tidak, kegiatan ini bisa mempererat hubungan antar satuan, sehingga tidak perlu kikuk lagi bila harus bertugas besama,'' jelasnya.
Kepala BNPT Ansyaad Mbai dalam sambutan tertulis yang dibacakan Arif saat bertindak sebagai inspektur upacara, menyebutkan kegiatan ini dilakukan dalam rangka mensinergikan satuan-satuan anti teror yang ada di berbagai angkatan TNI dan Polri.
''Dalam masing-masing angkatan TNI dan Polri, sebenarnya sudah ada satuan-satuan penanggulagan terorisme. Latihan ini, adalah untuk mensinergikan kerjasama antar satuan tersebut,'' jelasnya.
Arif menambahkan, pelatihan tersebut tidak hanya diisi dengan kegiatan simulasi penanggulangan terorisme. Namun juga akan diisi dengan kegiatan kelas, yang diisi tentang materi penanggulangan terorisme.
Sedangkan puncaknya, akan ditutup dengan simulasi penanggulangan terorisme di Pulau Nusakambangan Kabupaten Cilacap. Untuk itu, seluruh peralatan penanggulangan terorisme yang dimiliki setiap satuan, akan ikut disertakan.