Home >> >>
Kapolri: Pemilu, Tak Ada Hukum Rimba
Kamis , 08 May 2014, 13:32 WIB
Republika/Wihdan
Kapolri Jenderal (Pol) Sutarman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Sutarman menegaskan akan menindak siapa saja yang menyelesaikan sengketa pemilu dengan cara kekerasan.

"Tidak ada hukum rimba, kekerasan, siapa yang kuat dia yang menang," kata dia, Kamis (8/5).

Menurutnya, sengketa dalam pemilu akan menimbulkan dampak bagi masyarakat. Dampak sosial itu berimbas pula ke Polri dalam hal pemeliharaan keamanan. 

Sutarman mengatakan, Polri bekerja mencegah terjadinya konflik sosial di daerah. Elemen masyarakat dinilai penting untuk mendukung terlaksananya pemilu yang aman dan lancar.

Ia mengimbau agar menyerahkan penyimpangan yang muncul sesuai mekanisme hukum. "Serahkan ke pengadilan," kata Sutarman.

Karena, kata dia, jika dibiarkan akan timbul penyelasaian dengan 'cara sendiri' yang menimbulkan masalah baru. Polri pun berkewajiban untuk mencegah terjadinya penyelesaian bukan dengan jalan hukum konstitusional. 

"Kalau cara damai, ya itu lebih baik. Kalau kekerasan negara harus ambil alih agar bisa dihentikan," kata dia. 

Redaktur : Mansyur Faqih
Reporter : Wahyu Syahputra
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar