Kasad Jenderal TNI Budiman memberikan Kenaikan Pangkat Luar Biasa kepada prajurit TNI AD, Jumat (25/10)
REPUBLIKA.CO.ID,MAGELANG--Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Budiman mengemukakan sebanyak 35.000 personel TNI Angkatan Darat akan diterjunkan untuk membantu kepolisian dalam mengamankan pelaksanaan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014.
"TNI AD akan membantu kepolisian dalam menjaga keamanan selama Pilpres. Kami akan siapkan aparat teritorial, mulai dari Babinsa, personel Koramil, Korem, Kodim hingga Kodam," katanya saat melakukan kunjungan kerja ke Akademi Militer di Magelang, Jumat.
Ia mengatakan, sejumlah prajurit TNI tersebut akan disebar di seluruh wilayah Indonesia. Mereka dituntut untuk terus mengawal penyelenggaraan pesta demokrasi serta melakukan pengawasan terhadap titik rawan yang dapat mengacaukan pelaksanaan pilpres.
Menurut dia, kerawanan selama pelaksanaan pilpres tersebut sangat beragam dan masing-masing daerah mempunyai tingkat kerawanan yang berbeda.
"Semua wilayah menjadi prioritas pengamanan karena semua berpotensi terjadi kekacauan dengan tingkat kerawanan masing-masing," katanya.
Ia mencontohkan, kerawanan di wilayah Papua berbeda dengan kerawanan di daerah lain, maka wilayah itu memerlukan perlakuan yang berbeda pula.
Ia mengatakan, tugas pembantuan pengamanan yang dilakukan TNI AD tersebut telah dilakukan sejak proses pemilihan anggota legislatif pada April 2014.
Ia menuturkan, pengamanan akan dilakukan menjelang pilpres sampai pemungutan suara hingga kondisi sudah benar-benar kondusif.
"Tindakan ini sebagai tanggung jawab prajurit demi keutuhan dan kedaulatan bangsa Indonesia," katanya.
Ia menginstruksikan kepada seluruh anggota TNI AD untuk tetap netral pada Pilpres 9 Juli 2014.