Home >> >>
Suara PDI-P Versi Penghitungan KPU Turun, Apa Kata Jokowi?
Sabtu , 10 May 2014, 09:00 WIB
Republika/Yogi Ardhi
Jokowi

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Calon presiden yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko Widodo (Jokowi)  menanggapi hasil rekapitulasi suara pemilu legislatif di Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang baru selesai dini hari tadi. Menurut Jokowi, adanya perbedaan hasil suara antara KPU dengan hitung cepat (quick count) merupakan sebuah dinamika.

"Kalau angka-angka itu masih ada yang naik turun, mungkin di lapangan ada dinamika," ujar dia sesaat sebelum memulai safari politiknya di Kota Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (10/5).

Meski demikian, Jokowi enggan menjelaskan apa dinamika yang dia maksud. Apakah dinamika lapangan yang dia katakan berkonotasi pada kecurangan atau tidak. "Ya saya bilang dinamika lapangan itu yang harus dilihat," ujar dia.

Jokowi hanya mengatakan, bahwa ia bersyukur PDIP masih menempati posisi puncak dalam hasil rekap suara di KPU. Menurut dia, hal itu menunjukkan bahwa rakyat memberikan penghargaan yang tinggi pada partainya. Meskipun, selama 10 tahun PDIP berada di luar pemerintahan alias oposisi.

Seperti diketahui, suara PDIP dari hasil hitung cepat yang dilakukan sejumlah lembaga survei pada pileg lalu berkisar di angka 19 persen. Sementara, hasil rekapitulasi suara di KPU, suara PDIP turun menjadi 18,95 persen. 

Sementara, suara Partai Demokrat berdasarkan hasil hitung berkisar di angka 9 persen. Namun, menurut hasil rekap suara di KPU, suara partai yang identik dengan Presiden SBY tersebut melonjak menjadi 10,19 persen.

Redaktur : Nidia Zuraya
Reporter : Halimatus Sa'diyah
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar