REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sulitnya partai politik Islam berkoalisi untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 menjadi keprihatinan ulama.
Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Tengku Zulkarnain pun mengungkapkan, para kiai bisa turun gunung untuk membentuk parpol Islam jika kondisi tersebut tetap terjadi.
"Kalau tetap enggak mau koalisi, kiai akan turun tangan,"ujar Zulkarnaen saat berbicara dalam "Pengajian Politik Islam (PPI)" di Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta, Ahad (11/5). Menurutnya, wacana tersebut akan dibicarakan pada Kongres Umat Islam tahun depan. Adanya gagasan ini lahir dari keprihatinan para ulama karena egoisme parpol Islam yang sulit menyatukan visi demi umat Islam.
Tengku pun merujuk kepada praktik yang dilakukan saat zaman walisongo. Ketika itu, ungkapnya, para sunan turun ke panggung politik untuk menata Kerajaan Demak. "Yang menyitir para sunan, praktiknya dilakukan oleh para raden seperti Raden Patah dan Maulana Malik Ibrahim,"ujarnya.
Tak hanya itu, dia menjelaskan, ketika zaman orde lama, ulama menggagas lahirnya Partai Masyumi. Partai yang kemudian dilarang oleh Presiden Soekarno tersebut mendapat perolehan suara 20,9 persen pada Pemilu 1955. Berada di peringkat kedua setelah Partai Nasional Indonesia (PNI) yang meraih suara 22,3 persen.