REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrat tidak merasa tertinggal dalam upaya menjalin koalisi dengan partai politik lain. Ketua DPP Demokrat Didi Irawadi memahami, publik menilai manuver partainya terkesan lambat.
Meski demikian, ia menegaskan, strategi Ketua Umum DPP Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu terus berjalan dalam mendekati calon mitra koalisi.
"Demokrat melakukannya tanpa publikasi. Ini persoalan bangsa, tidak bisa terburu-buru waktu demi mengejar politik sesaat," kata Didi dalam diskusi 'Strategi Politik Penentuan Cawapres bagi Capres' di Jakarta, Senin (12/5).
Menurut dia, hingga kini Demokrat masih menunggu hasil riset yang dilakukan tiga lembaga survei independen. Dari hasil survei itu, dipilih capres terbaik dari segi kompetensi maupun kapabilitas. Terkait nama yang layak, Didi meminta publik bersabar. Pasalnya, situasi yang dialami Demokrat sekarang lebih sulit dibanding Pemilu 2009.
Dia memastikan, Demokrat sedang melakukan penjajakan untuk mencari strategi terbaik sebagai upaya mendapat capres terbaik. Anggota Komisi III DPR itu menyiratkan, Demokrat tidak akan bergabung dengan PDIP atau merapat ke Partai Gerindra.
Disinggung apakah bakal menjalin koalisi dengan Golkar, ia hanya menyatakan, komunikasi dengan partai berlambang garuda itu dilakukan secara intensif. "Sampai hari ini, kita mengusung capres. Komunikasi terus berjalan, bisa jadi poros lain," katanya.