REPUBLIKA.CO.ID,BANJARMASIN--Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Bulan Bintang (PBB) Kalimantan Selatan H Pangeran Ibrahim menyatakan, partainya terus berjuang lewat Mahkamah Konstitusi (MK), agar lolos ambang batas parlemen dari hasil Pemilu 2014.
"Kami terus berjuang melalui MK, karena penghitungan kami, perolehan suara untuk PBB pada Pemilu legislatif 2014 lebih dari 3,5 persen," ungkapnya saat Antara Kalsel menghubungi lewat telepon selular, Senin.
"Namun penghitungan akhir di Komisi Pemilihan Umum (KPU) perolehan suara buat PBB kurang dari 3,5 persen. Hal itu kami menduga karena banyak 'tercecer' dalam penghitungan penyelenggara Pemilu 2014 tersebut," lanjutnya tanpa merinci.
Tapi, tandas politisi muda yang menyandang gelar sarjana hukum Islam itu, walau PBB lolos ambang batas parlemen, kemungkinan tidak ikut pada Pemilu legislatif mendatang bila keadaan perpolitikan di Indonesia seperti belakangan ini.
"Saya sulit membayangkan, bagaimana negara dan bangsa Indonesia ke depan dari hasil Pemilu legislatif 2014, karena tak lagi mematuhi kaidah-kaidah Islam dan hukum positif, seperti 'menghalalkan' politik uang," ujarnya.
Mengenai keberhasilan PBB pada 13 kabupaten/kota di Kalsel, dia menyatakan, alhamdulillah masih ada yang mempercayai sebagai wakil rakyat, kendati secara umum terjadi penurunan.
Sebagai contoh pada DPRD Kabupaten Tanah Laut (Tala), Barito Kuala (Batola) dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), perolehan PBB mengalami penurunan, kecuali di Kabupaten Balangan yang semula nol kini mendapat dua kursi.
Sementara di Kota Banjarmasin, Kabupaten Kotabaru, Hulu Sungai Selatan (HSS) dan Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) tetap satu kursi, serta di DPRD Kabupaten Banjar dan Kab Tabalong teta dua kursi.
Namun yang tetap kosong atau tak ada orang PBB di Kota Banjarbaru, Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Tapin.
Keadaan serupa untuk DPRD Kalsel pada periode 2009 - 2014 dari 55 anggota, satu di antaranya dari PBB, dan hasil Pemilu 2014 tak mendapatkan kursi di lembaga legislatif tingkat provinsi tersebut.
