REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Gerindra terus berusaha mewujudkan koalisi tenda besar yang diinginkan. Setelah hampir pasti berkoalisi dengan PAN, PPP dan PKS, Gerindra saat ini juga terus menjalin komunikasi intensif dengan partai yang lain termasuk Hanura.
"Pak Prabowo dan Pak Wiranto sudah tiga kali bertemu. Terakhir 9 Mei kemarin," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon di kantor DPP Partai Gerindra di Jakarta Selatan, Selasa (13/5).
Meski hubungan antara kedua tokoh sempat merenggang akibat kasus kerusuhan Mei 1998, Fadli mengaku hal itu tidak menjadi kendala dalam menjalin komunikasi untuk berkoalisi. Menurutnya, hal itu merupakan bagian dari sejarah masa lalu. "Kita ingin bergulat untuk masa depan yang jauh lebih penting," ujarnya.
Dia menambahkan, usaha untuk merangkul semua parpol dalam berkoalisi merupakan upaya untuk membangun pemerintahan yang kuat. Dia juga mengaku tidak khawatir dengan apa yang terjadi seperti dalam pemerintahan SBY di periode ke dua.
Seperti diketahui, dalam pemerintahan SBY periode ke dua, Partai Demokrat berkoalisi dengan hampir semua parpol. Namun, di tengah jalan banyak partai mitra koalisi yang 'membelot'. Beberapa kebijakan pemerintah justru ditolak oleh partai mitra koalisi saat di dewan.