REPUBLIKA.CO.ID,DEPOK -- Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj, telah menyatakan dukungannya terhadap Calon Presiden (Capres) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Prabowo Subianto.
Pengamat politik Universitas Indonesia (UI), Agung Suprio, menyatakan dukungan ini akan menggembosi suara pemilih terhadap capres Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Joko Widodo (Jokowi).
"Dukungan Kiai Said kepada Prabowo dapat menyebabkan gembosnya dukungan massa Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) kepada Jokowi, terutama warga NU, basis massa PKB," tutur Agung, Jumat petang (16/5).
Ikatan patron - klien di lingkungan warga NU sangat kuat, ujar Agung, seperti pengaruh kiai yang sangat kuat atas santri-santrinya. Sementara sang kiai menjadi klien dari kiai-kiai di atasnya.
Apalagi, papar Agung, masing-masing kiai memiliki lebih dari seribu santri. Hitung saja perkalian pemilih NU dari pola patron klien ini.
Kiai Said, jelas Agung, merupakan patron dari sejumlah kiai yang memiliki banyak santri, begitu pula kiai-kiai klien Kiai Said yang merupakan patron dari klien-klien kiai dibawahnya.
Jadi, ungkap Agung, Ketua Umum (Ketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin), jelas dirugikan jika kiai said mendukung Prabowo.
Dukungan terhadap Jokowi akan semakin gembos jika kiai-kiai NU yang ada di Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memilih Prabowo. Bahkan, pungkas Agung, jika Prabowo memilih calon wapres dari kalangan NU, kemungkinan Jokowi hanya membeli gerbong kosong bernama PKB.