PDIP: Kami Tidak Terancam Poros Gemuk
Selasa , 20 May 2014, 17:02 WIB
Ketua KPU Husni Kamil Manik (kiri) menerima pendaftaran pasangan Capres-cawapres PDIP Joko Widodo (kedua kanan) dan Jusuf Kalla (kanan) di gedung KPU, Jakarta, Senin (19/5). (Republika/ Tahta Aidilla)
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PDI Perjuangan tidak khawatir dengan koalisi besar yang dibangun kubu Prabowo Subianto. Bagi PDIP kemenangan dalam pemilu presiden (pilpres) 2014 tidak bergantung pada banyak atau sedikitnya jumlah partai pendukung.
"Pilpres itu figur yang dipilih. Parpol hanya sebagai pelengkap," kata Tjahjo kepada wartawan menjelang acara rapat koordinasi nasional pemenangan Jokowi-Jusuf Kalla di Hotel JS. Luwansa, Jakarta Selatan, Selasa (20/5).
Tjahjo mengatakan dukungan televisi dalam pilpres bisa menentukan hasil kemenangan. Ini karena 81 persen masyarakat Indonesia merupakan penonton televisi. Namun yang jauh lebih penting pasangan Jokowi-Jusuf Kalla harus lebih giat turun ke tengah-tengah masyarakat. "Jokowi sebanyak mungkin harus bersentuhan dengan masyarakat termasuk JK," ujarnya.
PDI Perjuangan sudah merasa pede dengan koalisi ramping yang mereka bentuk. Yang penting, kata Tjahjo, aparatur penyelenggara pemilu, pemerintah, dan TNI bisa bersikap netral.
Dia menyatakan tidak ingin kejadian mobilisasi anggaran negara pada pemilu 2004 dan 2009 terulang. "Kami tidak terancam poros gemuk," kata Tjahjo.
Redaktur |
: |
Joko Sadewo |
Reporter |
: |
Muhammad Akbar Wijaya |