REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Muhammad mengatakan, potensi pengerahan massa masing-masing pasangan calon presiden (capres) sangat tinggi dalam pemilihan presiden (pilpres) mendatang.
Hal itu juga berpengaruh terhadap kemungkinan terjadinya kecurangan dalam pilpres. Mengingat, pasangan capres dan cawapres yang hanya dua pasangan.
"Saya kira memang dengan posisi pasangan 2 capres. Potensi pengerahan masa sangat tinggi," ujar Muhammad kepada RoL, di Jakarta, Kamis (22/5).
Ia menuturkan, dibutuhkan komitmen dari pasangan capres untuk berkompetisi secara sehat dan benar. Menurutnya, siapapun yang melakukan pelanggaran dalam tahapan pilpres, pihaknya akan menindak dengan tegas.
Muhammad mengatakan pihaknya juga terus melakukan pencegahan agar tindak kecurangan dalam pilpres nanti bisa diminimalisasi. Seperti mengimbau dan mengingatkan masing-masing pasangan capres terkait regulasi capres.
Selain itu, pihaknya dan KPU akan menginisiasi masing-masing tim sukses capres untuk bertemu membahas menyangkut pengerahan massa tersebut. "Memang bagus ada (pertemuan) Bawaslu dan KPU menginisiasi dan korodinasi dengan tim sukses capres supaya bisa memperhatikan proses pilpres.
Ia mengatakan dalam waktu dekat, pertemuan akan dilakukan. Setelah, penetapan dilakukan tanggal 30 Mei dan pengambilan no urut tanggal 1 Juni.
Muhammad pun mengharapkan, masyarakat ikut serta menciptakan kondisi yang kondusif dan jangan mudah terprovokasi. Masyarakat harus terlibat menyukseskan pilpres mendatang.