REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Tim Ekonomi Partai Gerindra Burhanuddin Abdullah mengatakan, konsolidasi perbankan harus dijalankan oleh pemerintahan baru meski kondisi perbankan saat ini lebih baik.
"Jika dipercaya rakyat memimpin Indonesia selama lima tahun ke depan, Gerindra siap memperkuat perbankan nasional melalui konsolidasi," kata Burhanuddin Abdullah yang pernah menjabat Gubernur BI, kepada wartawan, di Jakarta, Kamis (22/5).
"Terlebih jika kita memasuki persaingan tingkat regional maka faktor permodalan, efisiensi suku bunga (jadi lebih rendah) supaya terjangkau oleh masyarakat, mutlak perlu dijalankan," jelasnya.
Burhanuddin menambahkan, program ekonomi yang diusung pasangan Prabowo-Hatta, sebagai capres dan cawapres, lebih banyak berpihak kepada masyarakat.
"Kami juga akan membuat bank khusus untuk pembiayaan pertanian, nelayan, dan koperasi dan ada gagasan untuk membuat UU Perbankan yang lebih baik," tegas dia.
Partai Gerindra memiliki enam program "Aksi Transformasi Bangsa" yang diusung jika memegang pemerintahan. Salah satu program partai yang mencapreskan Prabowo Subianto tersebut adalah melaksanakan ekonomi kerakyatan.
Di dalam program tersebut, terdapat beberapa program baru yang mendapat sorotan, seperti mendirikan bank tani dan nelayan yang secara khusus menyalurkan kredit pertanian, peternakan, perikanan dan kelautan. Juga, memperbesar lembaga keuangan mikro untuk menyalurkan kredit bagi rakyat kecil, petani, peternak, nelayan, buruh, pedagang tradisional dan pedagang kecil.