Home >> >>
PDIP tak Khawatirkan Manuver Mahfud dan Rhoma
Jumat , 23 May 2014, 14:26 WIB
Aditya Pradana Putra/Republika
Rhoma Irama

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tidak mengkhawatirkan dukungan yang diberikan Mahfud MD dan Rhoma Irama ke kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Bagi PDIP dukungan Mahfud dan Rhoma tidak akan berpengaruh banyak terhadap perolehan suara Prabowo-Hatta. "Ada 1000 tokoh tidak pengaruh sebab lebih kepada figur (capres-cawapres). Pengaruh tidak banyak," kata politikus PDIP, Tubagus Hasanuddin saat dihubungi wartawan, Jum'at (23/5).

Hasanuddin mencontohkan dukungan yang diberikan PPP dan PKS. Menurutnya, meskipun Ketua Umum PPP Suryadarma Ali dan mantan Ketua Umum PKS Luthfi Hasan Ishaq (LHI) mendukung Prabowo-Hatta, namun dia yakin sebagian besar masyarakat tidak akan terpengaruh. Ini karena dua orang itu tengah memiliki persoalan hukum.

"Seperti Ketua Umum PPP teriak-teriak tapi akhirnya tersangka, ya wassallam. Presiden PKS LHI perintah atau berbicara tapi dari penjara," ujarnya.

Di saat yang sama, Hasanuddin justru menyatakan kegembiraan dengan dukungan yang diberikan Ketua DPW PPP Jawa Barat, Rachmat Yassin kepada pasangan Jokowi-Jusuf Kalla. Menurutnya dukungan Yassin berpengaruh besar terhadap penambahan suara di Jawa Barat. Padahal, Yassin sendiri juga berstatus sebagai tersangka di KPK.

"Jawa Barat Pak Rahmat Yasin sudah menyatakan ikut Jokowi-JK, jadi kita tidak sendirian. Jawa barat mayoritas PPP ikut Rahmat Yasin," katanya.

Pilihan masyarakat dalam Pilpres 2014 lebih dipengaruhi faktor figur yang maju sebagai capres-cawapres. Hasanuddin mencontohkan Jokowi berhasil memenangkan Pilkada DKI Jakarta meski hanya diusung PDIP dan Gerindra. "Kami membuktikan waktu pilkada DKI cuma dua partai saja sudah menang. Jadi lebih kepada figur," ujarnya.

Redaktur : Joko Sadewo
Reporter : Muhammad Akbar Wijaya
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar