REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Putaran kampanye pemilihan presiden (pilpres) 2014 yang akan dilaksanakan pada 9 Juli 2014 mendatang belum juga dimulai, namun berbagai kampanye sudah mulai marak di media-media sosial.
Pegiat media sosial, Nurwahyu Alamsyah mengatakan kampanye Pilpres 2014 sudah marak di media-media sosial bahkan sudah menjurus ke kampanye hitam.
Beberapa kampanye hitam yang marak di media sosial dalam pengamatan pria yang biasa disapa Alam ini antara lain menyebarkan informasi fitnah, buat akun palsu, hingga menulis informasi-infomasi hoax di sosmed masing-masing.
"Media sosial menjadi primadona untuk melancarkan serangan kampanye hitam karena pengguna internet di Indonesia meningkat. Berdasarkan data, pada 2013 diperkirakan 80 juta penduduk Indonesia terkoneksi dengan internet. Sekitar 70 persen diantaranya adalah pengguna media sosial. Alasan lain, kenapa dipilih media sosial karena kampanye di sosmed itu gratis," ujar Alam di Jakarta, Selasa (27/5).
Alam melanjutkan, tim capres-cawapres memilih media sosial sebagai ajang kampanye karena mereka menyadari pengguna sosmed di Indonesia di dominasi anak muda, sehingga sangat efektif sekali menjaring anak muda melalui kampanye di media sosial.