Home >> >>
Kampanye (Hitam) di Media Sosial Lebih Berpengaruh
Selasa , 27 May 2014, 20:59 WIB
republika.co.id
Kampanye hitam Jokowi dikabarkan meninggal dunia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS), Toto Sugiarto, mengatakan meningkatnya perkembangan teknologi informasi membuat kampanye di media sosial menjadi penting bagi pasangan capres-cawapres.

"Karena itu saya pikir kampanye di media sosial jauh lebih berpengaruh, karena lebih bermakna. Apalagi atas sebuah informasi maupun berita, tidak jarang para pengguna saling caci maki dan saling serang dengan kata-kata. Dan itu keluar dari hati," kata Toto, di Jakarta, Selasa (27/5).

Namun meskipun begitu, Toto tidak mengkhawatirkan maraknya kampanye di media sosial yang seakan tak terbendung. "Pengguna media sosial itu cenderung dari kalangan terdidik sehingga mereka bisa menyaring apakah kampanye yang ada di media sosial termasuk kampanye yang benar atau yang menjurus pada black campaign," katanya.

Juru bicara tim pemenangan nasional Jokowi-JK, Ferry Mursyidan Baldan mengatakan, tim pemenangan nasional Jokowi-JK akan mengubah kampanye hitam yang dilontarkan pihak lawan, menjadi sebuah isu positif yang justru dapat menguntungkan bagi kemenangan di Pilpres 2014.

"Prinsipnya kita akan antisipasi jika terjadi kampanye hitam yang menyudutkan Jokowi-JK. Kita akan berupaya mengubah kampanye hitam itu menjadi isu positif yang justru menguntungkan Jokowi-JK," tutur Ferry.

Lanjut Ferry, tim Jokowi-JK tidak akan menempuh jalan pintas dengan menyebarkan kampanye hitam demi menjatuhkan pihak lawan. Dengan melakukan kampanye hitam justru menunjukkan ketidakmampuan seseorang dalam memimpin bangsa.

"Kami berkomitmen melakukan kampanye-kampanye di media sosial yang membuat citra-citra positif tanpa menyerang pesaing kami," katanya menegaskan.

Redaktur : Djibril Muhammad
Reporter : Rusdy Nurdiansyah
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar