Relawan dari Gerakan Nasional Peduli Pemilu (Genapp) merentangkan spanduk sosialisasi Pemilu 2014 di Bundaran HI, Jakarta, Selasa (4/3). (Republika/Tahta Aidilla)
REPUBLIKA.CO.ID, KOBA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung mengupayakan partisipasi pemilih dalam pemilihan presiden (Pilpres) pada 9 Juli 2014 lebih tinggi dibanding pada pemilu legislatif (Pileg).
"Partisipasi pemilih dalam pemilu legislatif lalu sekitar 75 persen, tentu kami berharap warga yang menggunakan hak suara dalam pemilihan presiden lebih tinggi," kata Ketua KPU Bangka Tengah Suryansyah di Koba, Selasa.
Ia menjelaskan, pihak KPU terus menyosialisasikan dan mengajak warga untuk menggunakan hak demokrasinya baik melalui media cetak dan elektronik maupun melalui spanduk dan baliho.
"Tingginya partisipasi pemilih menjadi tolok ukur keberhasilan dalam penyelenggaraan pesta demokrasi, selain prosesnya berjalan aman dan lancar," ujarnya.
Justru itu, kata dia, pola kerja yang dilakukan pihak penyelenggara pemilu tentu tidak jauh beda dengan sistem kerja pada saat penyeleggaraan pemilu legislatif pada 9 April 2014.
"Namun logistik pemilu seperti surat suara tentu lebih sedikit dibanding kertas suara pemilu legislatif, demikian juga kotak suara kemungkinan memakai kotak suara lama," ujarnya.
Sementara jumlah pemilih, kata dia sudah pasti bertambah terutama pemilih pemula dan warga yang belum terakomodir pada pemilu legislatif.
"Makanya dalam pemilihan presiden pendataan ulang terhadap warga yang menggunakan hak suara harus benar-benar teliti, jangan sampai ada yang tidak menggunakan hak suara karena tidak terdaftar dalam DPT," ujarnya.
Ia menjelaskan, saat ini pihak KPU sedang melakukan validasi data pemilih untuk tercatat sebagai warga yang menggunakan hak suara dalam DPT.
"Pendataan dibantu pihak PPK, PPS dan Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bangka Tengah," ujarnya.