REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA– Polda Metro Jaya akan pusatkan pengamanan di empat titik saat pemilihan presiden (pilpres) 9 Juli mendatang. Sesuai dengan simulasi pilpres pada Kamis (29/5) fokus pengamanan akan dilakukan di Komisi Pemilihan Umum (KPU), Mahkamah Konstitusi (MK), Gedung DPR/MPR dan bundaran HI.
“Karena memang di tempat itulah nanti akan terjadi pemusatan masa baik yang merayakan kemenangan maupun yang tidak puas karena yang didukungnya kalah,” kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto, Kamis. Dia melanjutkan, dengan adanya simulasi pilpres maka segala kemungkinan buruk bisa diantisipasi sedini mungkin.
Menurut Rikwanto, di empat titik utama tersebut dimungkinkan akan terjadi pengerahan masa mulai dari orasi-orasi sampai dengan adanya tindakan anarkis. Simulasi hari ini, kata Rikwanto, merupakan wujud untuk melihat kesiapan dari personil Mapolda Metro Jaya dilapangan dalam rangka antisipasi gangguan-gangguan yang mungkin timbul pasca pilpres.
“ Tempat-tempat yang kita duga menjadi pemusatan masa sebenarnya ada di 19 titik. Namun yang utama ada di empat titik itu,” ujar Rikwanto di Mapolda Metro Jaya.
Rikwanto mengatakan, di setiap titik simulasi melibatkan rata-rata 1.000 personil. Khusus untuk simulasi di gedung DPR/MPR dikerahkan sampai 1.900 personil. Menurut Rikwanto, jumlah anggota tersebut bisa ditambah lagi apabila dibutuhkan cadangan kekuatan. Karena personil di Polda Metro Jaya masih cukup banyak.
“Kita sudah lakukan geladi kotor dan geladi bersih pada Selasa (27/5). Kamis ini, kita simulasikan untuk kesempurnaanya,” lanjut Rikwanto. Tentunya, lanjut dia, dari simulasi-simulasi pilpres yang sudah dilakukan, pasti akan dievaluasi hasilnya. Sehingga, manakala ada kekurangan akan ada penyempurnaan lagi.
Rikwanto melanjutkan, kepolisian memperkirakan ada potensi ancaman atau gangguan yang dilaporkan anggota intelegen. Karena memang dua calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang telah dirilis dalam pilpres nanti. Pasti akan mengeluarkan kekuatan penuh untuk memenangkan pemilihan.
Operasi simpatik jaya 2014 yang sekarang sedang dilaksanakan oleh anggota dilapangan, sifatnya hanya cipta kondisi. Karena menjelang pilpres ini memang diharapkan suasana dan berbagai situasi dari berbagai kegiatan bisa berlangsung kondusif.
“Semua potensi yang dimungkinkan akan menggangu pelaksanaan pilpres nanti, kita singkirkan di awal-awal,” tutur Rikwanto. Dia melanjutkan, menjelang pilpres saat H-3 atau H-2 akan kembali dilakukan simulasi di sejumlah tempat pemungutan suara (TPS).