Home >> >>
Orang Meninggal Masih Banyak yang Masuk DPS Pilpres
Kamis , 29 May 2014, 14:27 WIB
Musiron/Republika
Pemilu 2014

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Sebanyak 23 orang yang telah meninggal di Kota Bengkulu masih terdaftar di daftar pemilih sementara (DPS) pilpres 9 Juli 2014.

"Sesuai pengawasan kami, selain 23 orang meninggal, sembilan orang pemilih yang telah pindah domisili juga terdaftar dalam DPS. Jadi jumlah keseluruhan temuan tersebut adalah 32 pemilih," kata anggota Panwaslu Kota Bengkulu Divisi Pengawasan, Wahyu Handono di Bengkulu, Kamis (29/5).

Dia mengatakan temuan tersebut tersebar di tiga kecamatan. Yakni Gadingcempaka, Muarabangkahulu, serta Singaranpati.

"Belum keseluruhan yang kita cermati, baru sebagian, ada 10 kecamatan di Kota Bengkulu, masih ada kemungkinan jumlah temuan ini bertambah. Karenanya, kita instruksikan kepada panitia pengawas lapangan (PPL) untuk lebih mencermati DPS masing-masing lokasi," katanya.

Selain terdapat pemilih meninggal dan pindah domisili, ia juga menemukan pemilih yang belum terdaftar di DPS pilpres 2014.

"Terdapat dua warga kota di Kecamatan Muarabangkahulu yang belum masuk DPS, kemungkinan di kecamatan lain juga ada. Namun kami prediksi jumlah warga yang belum terdaftar tidak terlalu signifikan," ucapnya.

Namun, dia belum menerima laporan temuan pemilih ganda. Meski pun tak menutup kemungkinan tersebut masih terdapat di DPS pilpres.

"Kita harapkan daftar pemilih tetap (DPT) yang digunakan pada pilpres mendatang datanya benar-benar valid dan lebih sempurna dibandingkan dengan DPT pileg," kata anggota panwaslu itu.

Pada 17 Mei 2014, KPU Kota Bengkulu telah menetapkan jumlah DPS untuk pilpres sebanyak 252.210 pemili. Terdiri dari 126.135 pemilih laki-laki, serta 126.075 perempuan.

Pada DPS pilpres, kata Komisioner KPU Kota Bengkulu Zaini, terjadi penambahan daftar pemilih. Karena masih ada warga Kota Bengkulu yang belum terdaftar dalam DPT pileg.

"Masih ada masyarakat yang belum terdaftar. Mereka, pada pileg masuk ke daftar pemilih tambahan, dan daftar pemilih khusus," katanya.

Redaktur : Mansyur Faqih
Sumber : antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar