REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN - Tim pemenangan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di Sumatra Utara (Sumut)mempunyai kekuatan penuh (powerful) karena diisi sejumlah tokoh ternama dan dipimpin seorang gubernur. Pengamat politik Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara Sohibul Ansor Siregar mengatakan, penugasan gubernur Gatot Pujonugroho sebagai ketua tim pemenangan merupakan kesepakatan parpol koalisi pendukung pasangan Prabowo-Hatta.
Dengan keberadaan seorang gubernur sebagai ketua tim pemenangan, tentu saja memberikan harapan besar bagi capres/cawapres yang akan berhadapan dengan pasangan Jokowi-JK tersebut.Apalagi dalam tim tersebut akan didukung keberadaan Ketua DPD Partai Gerindra Sumut Gus Irawan Pasaribu yang juga mantan Dirut PT Bank Sumut.
Kemudian, ada juga ketua DPD Partai Golkar Sumut Ajib Shah yang merupakan mantan ketua Pemuda Pancasila (PP) dan pimpinan parpol pemenang Pemilu di Sumut. Selain itu keberadaan Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sumut Fadly Nurzal dan pernah menjadi cawagub yang berpasangan dengan tokoh Partai Golkar Chairuman Harahap. Sebagai parpol berasaskan Islam, PPP dianggap dekat dengan Aljamiyatul Washliyah dan dianggap mampu merekrut massa ormas Islam terbesar di Sumut itu.
Lain lagi dengan keberadaan Ketua DPW Partai Amanat Nasional (PAN) Syah Afandin yang juga Ketua DPD Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Sumut. Sebagai parpol, PAN juga dianggap dekat dengan Muhammadiyah sehingga memiliki kecenderungan untuk mampu meraih merekrut dukungan ormas Islam terbesar di Indonesia tersebut.
Karena itu, tidak salah jika tim pemenangan yang akan dipimpin Gubernur Sumut Gatot Pujonugroho tersebut dianggap akan memiliki kekuatan yang cukup besar untuk memenangkan pasangan Prabowo-Hatta. "Tergantung bagaimana mereka mengonsolidasikan kekuatan masing-masing dan membagi tugas secara efektif," katanyadi Medan, Jumat (30/5).
Namun, kata dia, tim pemenangan tersebut juga memiliki tantangan tersendiri berupa kendala psikologis antara Ketua Partai Gerindra Sumut Gus Irawan Pasaribu dengan Gubernur Gatot Pujonugroho karena menjadi rival dalam pemilukada. "Selama ini mereka rival, tetapi sekarang bersatu. Jadi, tergantung efektivitas tim," katanya.