REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PP Muslimat NU di sejumlah daerah menyatakan dukungannya terhadap bakal cawapres Jusuf Kalla (JK) dalam putaran Pilpres 2014. Soliditas suara ormas tersebut menjadi modal untuk memenangkan pasangan calon Jokowi-JK.
Ketua Muslimat NU Jabar, Ella Giri Komala mengatakan, JK sebagai Muktasar PBNU memang memberikan kontribusi besar terhadap warga nahdiyin. Itu terjadi bukan hanya baru-baru ini pascapencalonannya, namun rutin mencapai Rp 100 juta per bulan.
"Belum lagi, dia merupakan bagian dari kepengurusan NU, dan mempunyai rekam jejak yang baik selama menjabat sebagai wapres. Untuk itu, kami siap memberikan dukungannya," kata Ella kepada Republika di sela-sela Rakernas PP Muslimat di Asrama Haji Pondok Gede, Jumat (30/5).
Ia menambahkan, jumlah anggota DPD PP Muslimat Jabar pada 2013 mencapai 2.106 ribu orang. Pihaknya akan mengupayakan lebih dari 50 persen akan memberikan suaranya untuk pasangan calon Jokowi-JK dalam Pilpres mendatang.
Menurutnya, soliditas Muslimat Jabar dinilai kuat, setelah Jatim dan Jateng. Namun, upaya tersebut bukan berarti memberikan arahan kepada kader serta pengurus ormas, hanya saja ini sudah menjadi panggilan hati para wanita NU untuk memenangkan mereka.
"Jabar memang berat karena menjadi basis PKS yang mendukung pasangan Prabowo-Hatta, namun kami siap fight," ujar dia.
Ketua DPD Muslimat NU DKI Jakarta, Hizbiyah Wahab menambahkan, dukungannya terhadap JK bukan dilandaskan bantuan serta kontribusinya dalam membesarkan PBNU. Namun, karena posisi dia sebagai Muktasar warga nahdiyin sehingga ada kewajiban baginya memberikan dukungan tersebut.
Anggota Muslimat DKI sebanyak 5 ribu orang, memang tidak diharuskan berpihak pada salah satu pasangan calon. Mereka menilai, tak punya latar belakang politik apa-apa. Hanya saja, ia percaya JK sebagai orang NU akan lebih memperhatikan PP Muslimat agar lebih sejahtera dan bisa menikmati hasil pembangunan.
"Masih banyak juga kader-kader PP Muslimat DKI Jakarta yang hidupnya masih belum berkecukupan. Setidaknya, sebagai warga NU, JK akan lebih memperhatikan itu," ujar dia.