Home >> >>
Publik Rindukan Lagi Figur Soekarno-Hatta?
Sabtu , 31 May 2014, 02:31 WIB
Republika/Yoghi Ardhi
Ali Masykur Musa

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ketua Umum Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Ali Masykur Musa mengingatkan para pemuda untuk cermat dalam memilih pemimpin nasional yang akan menentukan arah bangsa selama lima tahun ke depan.

"Para pemuda harus cermat dalam memilih calon pemimpin nasional," kata Ali Masykur Musa saat menghadiri Halaqoh Akbar Kongres XVIII Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di Jambi, seperti dikutip melalui siaran persnya, Jumat.

Cak Ali, panggilan akrabnya, mengajak generasi muda untuk memilih pemimpin nasional yang mampu membawa Indonesia menjadi negara adil, makmur, bermartabat (AMM).

"Kita harus memilih pemimpin yang mampu merangkul dan menggerakkan generasi muda untuk mewujudkan kebesaran bangsa Indonesia," kata Cak Ali yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum PB PMII.

Dia menjelaskan, saat ini bangsa Indonesia membutuhkan pemimpin yang mampu menjadi pemersatu bangsa bagi beragam golongan dan kelompok masyarakat.

"Sosok pemimpin yang patut didukung adalah yang figur mampu menjadi perekat dan pemersatu bangsa untuk semua elemen masyarakat di negeri ini," katanya.

Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) ini menambahkan, yang diharapkan bangsa Indonesia saat ini adalah pemimpin yang selalu mendahulukan kepentingan rakyat dan mampu mewujudkan kesejahteraan.

Ia menegaskan, rakyat Indonesia merindukan sosok Bung Karno dan Bung Hatta baru di era modern saat ini.

"Pemimpin harapan rakyat adalah figur yang tegas dan mengutamakan kepentingan rakyat. Pemimpinan yang dapat membangkitkan semangat generasi muda dalam menjaga kedaulatan NKRI," katanya.

Peserta konvensi calon presiden dari Partai Demokrat ini berharap agar PMII secara aktif mengambil peran dalam proses alih generasi kepemimpinan saat ini dengan turut serta menyuarakan pentingnya momen tersebut.

Ia juga berharap para pemuda dapat menggunakan hak pilihnya secara bertanggung jawab pada saat pemberian hak suara pada pemilu presiden, 9 Juli mendatang.

Menurut dia, pemuda tidak sepatutnya apatis dan skeptis terhadap proses pemilihan presieden yang sangat menentukan nasib bangsa ke depan.

"Pemuda jangan golput, tapi harus memberikan pengetahuan dan mengajak sesama warga untuk memilih dan bertanggung jawab atas pilihannya," katanya.

Redaktur : Taufik Rachman
Sumber : antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar