Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mendeklarasikan koalisi dengan PDIP dalam Pilpres 2014 di gedung DPP Partai PDI Perjuangan di Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (14/5). (foto: Raisan Al Farisi)
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pernyataan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar yang menjamin kursi menteri agama akan diisi dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) menuai kontroversi. Politikus PKS, Prijanto Robbani menilai, transaksi politik yang dibangun Jokowi nyata adanya. Statement Cak imin, kata Prijanto, seakan membenarkan ada bagi-bagi jatah kursi menteri.
“Statement cak Imin yg menyebutkan Menteri Agama dari NU. Menjustifikasi bahwa transaksi politik itu nyata adanya. Biarpun buru2 dibantah,” tulis Prijanto Robbani dalam akun Twitter, @PrijantoRabbani.
Sebelumnya, dalam sebuah acara di Jawa Timur, Ahad (25/5) lalu, Cak Imin mengatakan, bila pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla memenangi pemilu presiden pada 9 Juli nanti, dia mengatakan yang bakal menjabat menteri agama adalah kader Nahdlatul Ulama. "Kalau Jokowi-JK menang, menteri agama pasti dari NU. Saya jamin," ujar Muhaimin.
Menurut dia, pernyataan itu untuk menepis desas-desus yang beredar bila Jokowi-JK menang, menteri agama akan dijabat oleh seorang tokoh yang memiliki latar belakang Syiah. Padahal sejak era reformasi hingga saat ini, menteri agama selalu berasal dari NU.
Jusuf Kalla yang turut hadir dalam kegiatan di Surabaya bersama Muhaimin itu juga menjamin, bila dirinya dan Jokowi unggul, kader NU-lah yang akan dipilih sebagai menteri agama. "Iya, itu sudah jaminan," kata Jusuf Kalla.