Home >> >>
DPT Pilpres Naik Tiga Juta Pemilih dari Pileg
Ahad , 01 Jun 2014, 12:01 WIB
Agung Supriyanto/Republika
Hadar Nafis Gumay (kiri) bersama Ferry Kurnia Rizkiyansyah (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) memperkirakan daftar pemilih tetap (DPT) pilpres 2014 mencapai 189 juta pemilih. Jumlah tersebut naik sekitar tiga juta dibanding DPT pileg yang berjumlah 185.8 juta pemilih.

"Kami berharap Senin (2/6) sudah rampung pemutakhiran DPT-nya. Tapi perkiraan sementara atau sekitar 95 persen, mencapai 189 juta, itu untuk pemilih dalam negeri saja," kata komisioner KPU Hadar Nafis Gumay, di kantornya, Ahad (1/6).

KPU, menurut Hadar, masih memverifikasi jumlah pemilih sebagai daftar pemilih sementara hasil pemutakhiran (DPSHP). DPT pilpres berasal dari DPT, ditambah daftar pemilih khusus (DPK), daftar pemilih khusus tambahan (DPTb), dan daftar pemilih khusus tambahan (DPKTb) pada pileg 9 April 2014. Jumlah sementara yang sudah dipastikan valid sekitar 186.7 juta jiwa.

Namun, hasil pemutakhiran di beberapa daerah masih belum rampung. Misalnya di Papua, Papua Barat, Maluku, dan beberapa kabupaten di Jawa Tengah dan Jawa Barat. "Angkanya masih terus bergerak, dan kami perkirakan akan bertambah sekitar tiga juta jiwa," jelas Hadar.

Selain itu, KPU juga memverifikasi kembali 3.1 juta daftar pemilih yang diberikan kemendagri. Daftar pemilih tersebut merupakan warga negara Indonesia yang akan berusia 17 tahun sejak tanggal 10 April hingga 9 Juli 2014 atau hingga pelaksanaan pilpres berlangsung.

Komisioner Ferry Kurnia Rizkiyansyah menambahkan, KPU menjadwalkan, pada 3 Juni nanti KPU Kabupaten/Kota telah menyelesaikan pemutakhiran DPT. Selanjutnya pada 3-4 Juni dilakukan penyusunan DPT di tingkat panitia pemungutan suara (PPS). Diteruskan rekapitulasi dan penetapan di KPU Kabupaten/Kota pada 7 hingga 9 Juni 2014.

Rekapitulasi di tingkat provinsi dilakukan pada 10 sampai 11 Juni 2014. Sedangkan rekapitulasi DPT tingkat nasional dijadwalkan pada 12 sampai 13 Juni 2014.

Redaktur : Mansyur Faqih
Reporter : Ira Sasmita
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar