Home >> >>
Presiden Baru Harus Peduli Budaya
Ahad , 01 Jun 2014, 15:41 WIB
Budayawan Slamet Raharjo (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidak hanya perekonomian, presiden baru diharapkan juga mendorong pelestarian budaya nasional. Budayawan Slamet Raharjo mengatakan, pemerintah perlu menempatkan budaya di seluruh sektor pembangunan.

"Kebudayaan itu bukan hanya tari-tarian, melainkan sumbu masyarakat," kata Slamet di Jakarta, Ahad (1/6).

Selama ini budaya selalu disimpan paling belakang. Sehingga, masyarakat lupa kalau budaya merupakan lebih dari sekadar menari. "Misalnya jika ingin mengembangkan ekonomi, berangkatlah dari budaya kita," kata dia.

Slamet juga mengharapkan agar masyarakat dan pendukung tidak menjelek-jelekkan calon presiden yang diusung. Dua pasang calon pemimpin ini merupakan putra terbaik bangsa. "Tidak usah menjelek-jelekkan. Itu norak," kata Slamet.


Redaktur : Joko Sadewo
Reporter : Friska Yolandha
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar