REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidak hanya perekonomian, presiden baru diharapkan juga mendorong pelestarian budaya nasional. Budayawan Slamet Raharjo mengatakan, pemerintah perlu menempatkan budaya di seluruh sektor pembangunan.
"Kebudayaan itu bukan hanya tari-tarian, melainkan sumbu masyarakat," kata Slamet di Jakarta, Ahad (1/6).
Selama ini budaya selalu disimpan paling belakang. Sehingga, masyarakat lupa kalau budaya merupakan lebih dari sekadar menari. "Misalnya jika ingin mengembangkan ekonomi, berangkatlah dari budaya kita," kata dia.
Slamet juga mengharapkan agar masyarakat dan pendukung tidak menjelek-jelekkan calon presiden yang diusung. Dua pasang calon pemimpin ini merupakan putra terbaik bangsa. "Tidak usah menjelek-jelekkan. Itu norak," kata Slamet.