Relawan capres-Cawapres Prabowo-Hatta menunjukan nomer urut di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Ahad (1/6).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Capres koalisi Merah Putih Prabowo Subianto menilai biaya politik dalam alam demokrasi Indonesia masih sangat tinggi, khususnya saat pemilu. Ia mengatakan, akan mencari solusi untuk bisa menekan ongkos politik itu.
"Kita akan cari langkah karena sistem politik saat ini yang arahnya sangat liberal ini ternyata juga menjadi high cost politics, biaya yang sangat tinggi. Saya kira semua teman di partai mengalami masalah ini," kata Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu di Hotel Sahid, Jakarta Pusat, Ahad (1/6).
Prabowo menyebut biaya iklan politik di media televisi. Ia menilai membutuhkan biaya tinggi bagi politisi untuk bisa berkampanye di media televisi. Sementara di beberapa negara lain stasiun televisi tidak memungut biaya iklan politik saat masa kampanye.
"Mungkin yang pemilik stasiun (televisi) agak keberatan. Tapi karena apa, stasiun milik swasta, tapi frekuensi milik rakyat," kata mantan Danjen Kopassus itu.
Ke depan, kata Prabowo, harus ada upaya untuk bisa menekan biaya politik, termasuk untuk ongkos kampanye di media televisi. Ia beraharap adanya negosiasi untuk bisa memangkas ongkos politik itu.
"Jadi sebetulnya kalau para aktivis politik ingin berkampenye, ingin menyampaikan visi misi, kok disamakan dengan biaya komersial. Saya kira kita harus negosiasi," ujar dia.