REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Robert O. Blake, menegaskan sikap netral negaranya dalam pemilihan presiden 9 Juli 2014 mendatang. Amerika tidak terlibat aksi dukung mendukung, serta akan menghormati dan menerima siapapun yang nantinya terpilih.
Pernyataan ini disampaikan Blake saat menggelar pertemuan dengan pimpinan 12 Ormas Islam yang tergabung dalam Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) di Kantor LPOI, Ruko Menteng Square, Jakarta Pusat, Selasa (3/6).
“Kita tidak berpihak, kita siap bekerjasama siapapun presiden yang nantinya dipilih rakyat Indonesia, termasuk Prabowo Subianto,” kata Blake menjawab pertanyaan salah satu pimpinan ormas Islam terkait kabar Amerika masih melakukan pencekalan terhadap Prabowo Subianto.
Blake juga mengatakan, negaranya akan menghormati hasil pemilihan presiden Indonesia. Duta Besar yang baru beberapa bulan menduduki jabatannya tersebut menegaskan, penting untuk negaranya terus menjalin hubungan baik dengan Indonesia.
“(Presiden) Obama akan mengakhiri jabatannya pada tahun 2016 nanti, dan kami belum memikirkan siapa yang menggantikannya. Tapi satu yang pasti, siapapun presiden Amerika nantinya, hubungan baik dengan Indonesia, siapapun juga presiden yang terpilih, tetap harus dijaga,” tegas Blake.
LPOI dideklarasikan pada tahun 2012 lalu, dengan beranggotakan 12 Ormas Islam. Antara lain Nahdlatul Ulama, Al Irsyad Al Islamiyah, Persatuan Islam, Persatuan Tarbiyah Indonesia, Al Wasliyah, Syarikat Islam Indonesia, Persatuan Islam Tinghoa Indonesia, Ikatan Dai Indonesia, dan Rabithah al Alawiyah.