Home >> >>
Jelang Pilpres, Belum Perlu Tambah Pasukan di Perbatasan
Kamis , 05 Jun 2014, 10:30 WIB
antara
Pasukan TNI penjaga perbatasan Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Komandan Korem 161/Wira Sakti Kupang Brigjen TNI Achmad Yuliarto mengatakan, belum perlu menambah pasukan di kawasan batas negara RI-Timor Leste jelang pilpres 9 Juli. Karena kondisi keamanan masih bisa terkendali.

"Kondisi keamanan dan kekuatan personel yang ada saat ini di perbatasan, masih cukup kondusif. Sehingga belum perlu untuk menambah pasukan di sana (perbatasan)," kata Brigjen Yuliarto di Kupang, Kamis (5/6).

Dia mengatakan, kondisi keamanan di perbatasan negara masih aman. Ini didapat darihasil pantauan TNI perbatasan dan seluruh jajarannya, serta sejumlah laporan dan masukan intelijen. Karenanya, tak perlu penambahan pasukan di wilayah itu.

Namun, peningkatan kewaspadaan terus dilakukan untuk menjaga kemungkinan terjadinya sejumlah aktivitas dan aksi yang mungkin bisa mengganggu keamanan dan ketertiban, persiapan dan pelaksanaan pilpres. 

"Setiap titik batas dan pos pemantau di perbatasan, terus meningkatkan kewaspadaannya, agar tetap terjamin aman dan nyaman," katanya.

Menurut Yuliarto, kesiapan pasukan di tingkat brigade sejumlah tiga ribu personel. Hal sama juga yang ada di Makorem 161/Wira Sakti Kupang. Khusus untuk prajurit di jajaran Makorem, tersedia tiga ribu personel pasukan dan tersebar di setiap kodim yang ada di seluruh wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Hal senada diungkapkan Komandan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Dansatgas-Pamtas) RI-Timor Leste Yonif 742/SWY Letkol Inf Fransiskus Ari Susetio. Terkendalinya kondisi itu karena jalinan komunikasi yang setara dibangun. Baik di internal dalam negeri mau pun dengan personel pengamanan Timor Leste.

Untuk bengun komunikasi dalam negeri di tengah masyarakat dilakukan sejumlah pembinaan teritorial, kegiatan sosial, dan ekonomi pertanian dengan melibatkan masyarakat di batas negara. Hal ini, untuk memberikan pemahaman kepada warga. 

"Itulah pendekatan yang kita lakukan, selain juga membangun komunikasi dengan pihak pengamanan Timor Leste," katanya.

Redaktur : Mansyur Faqih
Sumber : antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar