Home >> >>
Kubu Prabowo-Hatta Minta Tiga Kali Debat Capres
Kamis , 05 Jun 2014, 14:12 WIB
Republika
Ketua DPP PAN Bara Hasibuan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah menetapkan jadwal debat capres-cawapres untuk menghadapi Pemilu Presiden/Wakil Presiden 2014. KPU membaginya dalam lima jadwal dengan masing-masing tema berbeda.

Atas agenda debat ini, juru bicara Tim Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Bara Hasibuan mempunyai usulan lain. Dia meminta format debat lebih menekankan pada sisi capres. "Kami mendorong format debat pada pemilihan presiden ini menjadi tiga kali bagi hanya calon presiden," kata Bara dalam keterangan tertulisnya, Kamis (5/6).

Ketua DPP PAN tersebut mengatakan, tiga kali debat itu tanpa disertai cawapres. Menurut dia, format seperti itu akan memberikan kesempatan masyarakat menilai secara langsung pemahaman capres akan visi-misi dan program yang ditawarkan. Selain itu, menurut dia, masyarakat pun dapat menilai kualitas dan kemampuan masing-masing calon. "Penting bagi rakyat untuk memberi penilaian langsung bagi calon presiden," kata dia.

Menurut Bara, jelas dalam sistem politik Indonesia presiden sebagai pemimpin utama pemerintahan dan negara. Karena itu ia meminta debat lebih menekankan pada sosok capres. Sementara untuk debat cawapres, kata dia, hanya cukup dilakukan sekali.

Usulan Bara ini memang berbeda dengan jadwal KPU. KPU menetapkan debat capres dilakukan dua kali, pada 8 Juni dan 22 Juni. Agenda pertama dengan tema Pembangunan Demokrasi, Pemerintahan Bersih, dan Kepastian Hukum.

Sedangkan, agenda kedua membahas Politik Internal dan Ketahanan Nasional. Sementara untuk agenda debat 5 Juli dengan tema Pangan, Energi, dan Lingkungan, melibatkan capres-cawapres. Untuk cawapres dilakukan dua kali debat pada 15 Juni dan 29 Juni. Pertama debat dengan tema pembangunan ekonomi dan kesejahteraan sosial dan kedua bertema pembangunan SDM dan Iptek.


Redaktur : Erik Purnama Putra
Reporter : Irfan Fitrat
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar