Menteri Keuangan Chatib Basri, Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad dan Chairman Mandiri Institute Darmin Nasution saat diskusi panel dalam acara Launching Mandiri Institute di Jakarta, Senin (12/5).
REPUBLIKA.CO.ID, Jakarta --- Pemerintah senang dengan jadwal pemilihan presiden (Pilpres) 9 Juli mendatang. Pasalnya, pelaksanaan yang hanya satu putaran bisa berdampak pada penghematan anggaran hingga Rp 3,2 triliun. Menteri Keuangan (Menkeu) Chatib Basri mengatakan, penghematan itu bisa dilakukan dari sisi honor Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu).
Penghematan honor KPU, kata dia, mencapai Rp 2,9 triliun. Lalu penghematan dari Banwaslu mencapai Rp 259,92 miliar. "Ini untuk honor pengawas pemilu, pemilu lapangandan panitia pengawas pemilu termasuk di kecamatan," ujar Chatib di hadapan Badan Anggaran DPR, Kamis (5/6).
Dia mengatakan, pemerintah tengah menimbang beberapa kemungkinan untuk penghematan di sektor lain. Namun langkah-langkah lebih rinci baru bisa dilontarkan jika ada Panja khusus yang dibentuk DPR.
Pilpres 2014, diikuti dua pasangan capres dan cawapres. Pasangan Prabowo Subiant-Hatta Rajasa diusung Partai Gerindra, PAN, Golkar, PPP, PKS, dan PPP. Adapun, pasangan Jokowi-JK disokong PDIP, PKB, Nasdem, Hanura, dan PKPI.