Home >> >>
Cegah Intervensi Politik, Jokowi Ingin Tingkatkan Kesejahteraan TNI
Sabtu , 07 Jun 2014, 15:20 WIB
Republika/Yasin Habibi
Pendukung Jokowi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden Joko Widodo mengatakan peningkatan kesejahteraan anggota Tentara Nasional Indonesia dapat mengurangi adanya upaya intervensi hak politik kepada masyarakat.

"Yang paling penting, menurut saya, kesejahteraan prajurit harus ditingkatkan yang lebih, karena akan sangat mengurangi hal-hal seperti itu (mengintervensi hak politik masyarakat)," katanya di Gedung Badan Pengawas Pemilu di Jakarta, Sabtu.

Hal itu disampaikan Jokowi terkait adanya kabar beberapa warga didatangi oleh petugas bintara pembina desa (babinsa) dan diarahkan untuk memilih pasangan calon tertentu.
Gubernur nonaktif DKI Jakarta itu meminta Bawaslu memprioritaskan untuk menjaga hak politik masyarakat.

"Dan juga mengenai babinsa, kami juga meminta agar lebih diberikan prioritas agar hak politik kita, hak politik masyarakat dilindungi," katanya.

Babinsa "resahkan"

Sementara itu, anggota tim kuasa hukum Jokowi-JK Alexander Lau mengatakan bahwa pihaknya meminta persoalan tersebut diusut tuntas oleh Bawaslu selaku penyelenggara Pemilu di bidang pengawasan.

"Bawaslu juga sudah menyampaikan bahwa Panglima TNI (Jenderal Moeldoko) akan dimintai klarifikasi terkait dugaan bahwa babinsa mengarahkan pilihan warga untuk memilih pasangan capres nomor urut tertentu," katanya.

Sebagaimana diberitakan salah satu media nasional, warga di kawasan Jakarta Pusat" diresahkan" oleh pendataan yang mengumpulkan data tentang calon presiden dan calon wakil presiden yang akan dipilih.

Pendataan itu dilakukan oleh orang yang mengaku babinsa. Dalam pendataan itu, warga diarahkan untuk memilih pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Sementara, pihak tim sukses Prabowo-Hatta membantah telah melancarkan strategi tersebut.

Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan, yakni pasangan nomor urut satu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan pasangan nomor urut dua Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Redaktur : Julkifli Marbun
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar