Home >> >>
Khofifah: Kampanye Hitam Tanda Capres tidak Percaya Diri
Sabtu , 07 Jun 2014, 17:35 WIB
Jusuf Kalla (tengah), bersama Istri Mufidah Jusuf Kalla (dua kanan), Ketua PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa (dua kiri), dan Ketua Panitia Nurhayati Said Aqil Siraj (kanan) saat Rakernas Mulimat NU di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat (

REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI - Ketua Umum PP Muslimat Nahdlatul Ulama Khofifah Indar Parawansa meminta, agar para kadernya tidak percaya begitu saja dengan kampanye hitam pada calon yang akan bertarung dalam Pemilu Presiden 2014. Dia juga mengimbau masyarakat untuk memilih calon dari golongan NU.

"Kampanye hitam dilakukan oleh kader yang tidak cukup percaya diri dengan kandidatnya. Mereka berpikir keras untuk melakukan sesuatu yang fiktif," katanya di Kediri, Sabtu (7/6), saat dikonfirmasi terkait beredarnya tabloid Obor Rakyat di sejumlah pondok pesantren di Jatim.

Khofifah yang ditemui di pengajian menyambut bulan suci Ramadhan di gedung pusat penyebaran Islam Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri itu mengatakan, masyarakat sudah cerdas dan mereka bisa mengetahui jika yang beredar tersebut hanya kampanye hitam. Walaupun ada kader yang mempertanyakan, pihaknya juga menegaskan jika hal itu tidak benar.

Juru kampanye nasional capres dan cawapres Jokowi-JK terseut juga menerangkan, depan para kader Muslimat yang hadir dalam acara itu, tentang profil Jokowi. Dia menyebut, di Pemilu Presiden 2014 ini, tidak ada capres dari NU, melainkan hanya cawapres dari NU.

Untuk itu, ia menekankan agar para kadernya di Muslimat bisa mendukung pelaksanaan Pilpres  berjalan dengan lancar, dengan memberikan hak suaranya dalam pemilu presiden. "Jika ada kader NU yang masih bingung, itu perlu didampingi," kata mantan cagub Jatim itu.

Pihaknya juga tidak terlalu khawatir tim sukses calon yang lain yang juga menjadikan pesantren serta kader NU sebagai basis untuk mendukung calon yang mereka usung. Ia menyebut, jika Jokowi-JK pun juga melakukan yang sama, seperti berkunjung ke sejumlah pengasuh pondok pesantren di Jatim.

Redaktur : Erik Purnama Putra
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar