Prabowo Bisa Kudeta pada 1998, tapi...
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Capres dari Koalisi Merah Putih Prabowo Subianto menjadi salah satu tokoh yang ada dalam pusara kekuasaan saat gejolak politik pada 1998. Saat itu, Prabowo menjabat sebagai panglima Kostrad.
"Batalion yang saya pimpin 34 batalion. Kalau mau kudeta bisa waktu itu, tapi gak mau karena patuh pada Undang-Undang Dasar," kata Prabowo saat memberikan sambutan dalam deklarasi Aliansi Rakyat Bersatu (ARB) di Tugu Proklamasi, Jakarta, Selasa (10/6).
Prabowo juga menceritakan perbincangannya dengan Mahathir Mohamad. Ia mengatakan, mantan perdana menteri Malaysia itu menyebut bangsa Melayu, seperti kepiting. Prabowo mengatakan, kepiting akan naik selalu menurunkan kepiting lainnya. "Mau lolos, ditarik teman sendiri. Jangan jadi bangsa kepiting saudara-saudara sekalian," ujar mantan komandan jenderal Kopassus itu.
Kini Prabowo mendapat kepercayaan maju sebagai capres. Ia berterimakasih pada enam partai yang bergabung dalam koalisi untuk memberikan dukungan. Prabowo pun meminta mandat dari rakyat untuk bisa memimpin Indonesia ke depan. "Kalau rakyat memberi mandat, Prabowo-Hatta siap melaksanakan tugas," kata ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu.
Mendapat dukungan enam partai, Prabowo mengatakan, ada yang menyebut sebagai koalisi gemuk. Ia tidak ingin mempermasalahkannya. "Silakan kepadamu keyakinanmu, kepada kita keyakinan kita. Kita membela kepentingan rakyat dengan strategi dan pemahaman kita. Saya optimistis di sekitar saya didukung orang-orang yang hebat," ujar dia.