Peneliti Utama Lembaga Survei Indonesia (LSI) Saiful Mujani (kiri) dan Guru Besar Psikologi Politik Universitas Indonesia Hamdi Muluk saat peluncuran hasil survei terbaru LSI di Jakarta.
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pengamat politik Universitas Jayabaya, Igor Dirgantara mengkritik sikap pendiri lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saiful Mujani yang berkampanye negatif terhadap Prabowo Subianto.
Menurut Igor apa yang dilakukan Saiful bertentangan dengan prinsip netralitas lembaga survei. "Selama ini dia berprinsip lembaga survei harus independen. Saiful mengingkari prinsipnya sendiri," kata Igor saat dihubungi wartawan di Jakarta, Kamis (12/6).
Igor menyatakan KPU perlu bersikap tegas terhadap SMRC. Sebab sebagai mitra KPU, netralitas SMRC patut dipertanyakan. "KPU selalu menekankan lembaga survei tidak memihak. Di KPU kan juga ada mekanisme sanksi dan teguran,” ujarnya.
Igor mengatakan Saiful bukan hanya berpihak tapi juga berkampanye negatif terhadap Prabowo. Padahal mestinya Saiful menyadari kapasitasnya sebagai pendiri SMRC yang memiliki reputasi baik di kalangan peneliti lembaga survei. "Saiful sudah keluar dari jalurnya sendiri," katanya.
Pernyataan keras Saiful terhadap ayah Prabowo, Soemitro Djohadikusumo juga dikritik Igor. Menurutnya Igor tidak pantas menyebut Soemitro sebagai pemberontak.
Betapapun, Soemitro memiliki peran besar terhadap pembangunan ekonomi di Indonesia. "Semua orang yang paham sejarah menghormati dan mengakui hal itu," katanya.
Sebelumnya Saiful mengakui telah melakukan kampanye negatif terhadap Prabowo saat berbicara di forum warga Cinangka, Serang Banten, Ahad (8/6). Saiful mengatakan sikapnya itu terdorong oleh pandangan politik pribadi.
"Saya terang-terangan mengatakan agar warga tidak memilih Prabowo," kata Saiful. Sementara itu Kubu Prabowo-Hatta juga sudah melaporkan Saiful ke Bawaslu.