Home >> >>
KPU Targetkan Partisipasi Pemilih di Pilpres Lebih dari 75 Persen
Ahad , 15 Jun 2014, 16:58 WIB
republika.co.id
Pemilu 2014

REPUBLIKA.CO.ID, MUKOMUKO -- Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menargetkan partisipasi pemilih dalam Pemilihan Umum Presiden, 9 Juli 2014 di daerah itu lebih dari 75 persen.

"Saat Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) 2014 partisipasi pemilih kita mencapai 75 persen. Jadi pada Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) harus di atas itu," kata Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Mukomuko Abdul Hamid Siregar di Mukomuko, Minggu.

Ia optimistis, target partisipasi pemilih dalam pilpres di daerah itu dapat mencapai di atas 75 persen karena proses dalam pelaksanaan Pilpres kali ini tidak serumit saat pelaksanaan Pileg.

Menurut dia, warga setempat dalam Pilpres saat ini lebih cepat dan tidak perlu antrean panjang untuk menentukan pilihannya terhadap dua pasangan Calon Presiden.

Begitu juga dengan logistik Pemilu seperti kotak suara, kata dia, tidak perlu banyak-banyak. Cukup dua kotak suara per tempat pemungutan suara (TPS).

"Kalau Pileg kemarin terlalu rumit dan warga juga dituntut lebih detil untuk menentukan dari sekian banyak calon legislatif pilihannya. Kalau dalam Pilpres ini tidak, pilihannya cuma dua pasang," ujarnya.

Kendati demikian, ia mengimbau, agar warga setempat datang di TPS tanggal 9 Juli 2014. Karena suara satu orang itu menentukan masa depan bangsa ini selanjutnya.

Ia mengatakan, dalam Pilpres kali ini tidak ada lagi kegiatan sosialisasi, baik tatap muka langsung dengan warga maupun dengan pemilih pemula seperti saat Pileg. Termasuk tidak ada lagi relawan Pemilu.

"Sosialisasi yang kita lakukan saat ini cukup berupa spanduk, baliho, dan stiker tentang ajakan memilih Calon Presiden. Media itu akan dipasang merata di pelosok desa di daerah ini," ujarnya.

Redaktur : Heri Ruslan
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar