Home >> >>
Target Pertumbuhan Ekonomi Jokowi Dinilai Realistis
Senin , 16 Jun 2014, 15:21 WIB
Prayogi/Republika
Faisal Basri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat ekonomi Universitas Indonesia Faisal Basri menilai calon presiden Joko Widodo realistis dalam menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 7 persen.

"Itu (target pertumbuhan ekonomi 7 persen) realistis dan harus terwujud. Karena kalau tidak, maka lapangan kerja terbatas dan tidak berkualitas," kata Faisal di Jakarta, Senin (16/6).

Faisal mengatakan seharusnya target pertumbuhan ekonomi 7 persen dicapai pada tahun 2013-2014 namun gagal karena melambatnya pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
Dia menilai perlambatan itu disebabkan masalah pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Demi APBN dan rupiah, maka sektor ekonomi ditekan oleh pemerintah. Lalu karena harga BBM bersubsidi tidak dinaikkan dan subsidi tidak dipotong maka APBN menjadi besar," ujarnya. Faisal menilai rupiah melemah karena impor BBM bersubsidi meningkat lalu melarang ekspor mineral sehingga pengelolaan ekonomi tidak benar.

Di sektor perbankan turun menurut dia karena ekspansi kredit dibatasi Bank Indonesia sehingga pemerintah tidak mau menyelesaikan akar masalahnya.
"Lalu ketika BI tidak diperbolehkan membuka diri ekspansi ke Singapura, mengapa kita membuka diri pada negara tersebut untuk ekspandi ke dalam negeri," katanya.

Sebelumnya calon presiden Joko Widodo optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas 7 persen namun dibutuhkan langkah strategis yang perlu dilakukan pemerintah.

Redaktur : Joko Sadewo
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar