Home >> >>
Komisioner KPU Somasi Portal Online
Senin , 16 Jun 2014, 21:41 WIB
Republika/Rakhmawaty La'lang
Komisioner Komisi Pemilihan Umum Arief Budiman, Juri Ardiantoro, Hadar Nafis Gumay dan Ferry Kurnia Rizkiyansyas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hadar Nafis Gumay bersama KPU akan mengajukan somasi kepada portal Asatunews.com. Media daring itu dinilai telah menulis berita bohong.

"Jadi rencananya kami kemarin di rapat sudah sepakat untuk mensomasi media ini. Insya Allah kami akan lakukan besok," kata Hadar saat menggelar jumpa pers di kantor KPU, Jakarta, Senin (16/6).

Menurut Hadar, somasi akan dilayangkan atas nama KPU sebagai lembaga negara. Lantaran, akibat pemberitaan Asatunews berjudul 'Pertemuan Gumay, Budi, dan Trimedya Terkait Materi Debat Capres?' berdampak negatif bagi KPU. Meski yang dibahas dalam berita tersebut hanya dirinya.

"Saya kira walaupun ini tindakan saya sendiri, tapi efeknya juga membuat lembaga ini dipersepsikan keliru, jadi rusak. Saya lihat viewersnya sampai 85 ribu-an hingga saat ini," ujar Hadar.

Berita yang dipersoalkan KPU, lanjut Hadar adalah berita yang diterbitkan pada Selasa, 10 Juni 2014, pukul 25.03 WIB. Berita berjudul 'Pertemuan Gumay, Budi, dan Trimedya Terkait Materi Debat Capres?' itu berisi tentang pertemuan Hadar, Kepala Lemdikpol Komjen Budi Gunawan, dan anggota tim sukses pasangan capres nomor urut 2 Jokowi-Jusuf Kalla, Trimedya Panjaitan.

Menurut laman tersebut, pertemuan itu terjadi di Satay House Senayan, Menteng, Jakarta Pusat pada Ahad (8/6) pukul 23.00 WIB. Berita yang dikomentari 190 pembaca itu menduga pertemuan tiga tokoh penting itu terkait debat pasangan capres yang diadakan Ahad (9/6).

Asatunews menguatkan berita tersebut dengan mengutip pejabat KPU pusat yang tidak bersedia disebutkan namanya. Dalam berita itu ditulis pejabat KPU tersebut membenarkan pertemuan Hadar dengan kubu Jokowi-JK itu dengan tujuan pembocoran materi debat capres.

Hadar membenarkan memang berkunjung ke Satay House senayan. Namun, kunjungannya ke restoran yang letaknya tidak jauh dari kantor KPU itu dilakukan pada Sabtu (7/6) malam. "Betul saya di sana, saya bertemu. Bukan melakukan pertemuan dengan Pak Trimedya dari PDIP," ungkap Hadar.

Menyangkut dugaan pembocoran materi debat, Hadar menegaskan dugaan tersebut tidak terjadi sama sekali. Hadar mengatakan, saat berkunjung ke restoran tersebut dia sama sekali tidak mengetahui pertanyaan debat.

"Pembocoran sama sekali tidak ada, karena saya sendiri tidak tahu apa pertanyaan debat. Itu tanggal 7 juni dan debat tanggal 9," jelas Hadar.

Redaktur : Erik Purnama Putra
Reporter : Ira Sasmita
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar