Wakil sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (kiri) di kantor DPP PDIP di Lenteng Agung, Jaksel, Jumat (7/3).
REPUBLIKA.CO.ID, BLITAR - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengumpulkan pengurus dewan pimpinan cabang (DPC) se-Jawa Timur serta sejumlah kepala daerah yang berasal dari partai banteng untuk membahas strategi memenangkan Jokowi-JK di Pilpres 2014.
"Ini untuk konsolidasi pemantapan pada putaran akhir agar semua bisa bergerak, memenangkan Jokowi," kata Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Krisyanto ketika ziarah di makam mantan Presiden Sukarno di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sanan Wetan, Kota Blitar, Senin (16/6).
Dia mengatakan, kegiatan konsolidasi itu dilaksanakan di sebuah hotel Kota Malang. Dalam acara itu, mereka akan digembleng agar bergerak lebih efektif, menggunakan hari-hari akhir ini untuk persiapan pemenangan Pilpres 9 Juli mendatang.
Hasto juga mengatakan, elektabilitas Jokowi sampai saat ini masih tertinggi. Hal itu berdasarkan hasil survei. Selain itu, pemberitaan ataupun informasi di jejaring media sosial, Jokowi bagus, sehingga dengan acara konsolidasi itu diharapkan lebih memantabkan upaya memenangkan Jokowi-JK.
Pihaknya tidak terpengaruh dengan hasil survei yang menyebutkan bahwa suara Jokowi-JK stagnan bahkan cenderung turun. Pasalnya, hasil survei itu berbanding terbalik dengan hasil survei internal maupun dari lembaga ternama yang menyebut, suara Jokowi-JK masih cukup bagus.
"Tidak ada calon Presiden yang dari hasil survei bergerak turun, rakyat datang dengan antusiasme tinggi dan itu dimiliki Jokowi," ucapnya menanggapi hasil survei stagnan.
Dia juga mengatakan, dalam debat calon presiden, Jokowi juga menegaska siap maju atas dukungan dari rakyat yang berharap Indonesia lebih baik. Bahkan, dalam debat pun, Prabowo juga setuju gagasan Jokowi tentang menggerakkan ekonomi kreatif.
Pihaknya menyadari, berbagai macam isu yang tidak baik atau kampanye hitam banyak menyebar. Menurut dia, kondisi itu hampir sama saat Jokowi mencalonkan diri menjadi gubernur DKI Jakarta, sehingga sudah kebal.
"Kampanye hitam itu isinya tidak jauh berbeda dari apa yang terjadi saat Jokowi mencalonkan menjadi gubernur DKI Jakarta, sehingga kami sudah kebal. Karena dukungan rakyat, yang penting bagaimana bekerja di tengah rakyat," ucapnya.