REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) meminta kiai yang tersebar di kampung-kampung untuk memenangkan pasangan calon presiden-wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) di Pemilu Presiden 9 Juli nanti.

"Sekali lagi, meski masih terasa lelah saat masa pemilihan legislatif, kami minta tolong pada para kiai untuk kembali membantu memenangkan Jokowi-JK dalam Pilpres 9 Juli nanti," ujar Ketua DPP PKB M Hanif Dhakiri dalam acara Silaturahim Kiai Kampung untuk Kemenangan Jokowi-JK di Pekalongan, Jawa Tengah, Senin (17/6).

Hanif menegaskan bahwa kiai kampung yang bersentuhan langsung dengan masyarakat menjadi andalan PKB untuk meraih suara dalam pemilu legislatif lalu dan untuk memenangkan Jokowi-JK dalam pilpres nanti.

Sedangkan untuk mensosialisasikan Jokowi-JK, PKB juga mengandalkan relawan santri yang tergabung dalam Laskar Santri Nusantara. Hanif mengatakan PKB dan NU harus memenangkan Jokowi-JK karena selain integritas dan kapasitas yang dimiliki, keduanya merupakan keluarga sendiri, yakni warga NU.

"Jokowi asli NU-nya. Beliau adalah penganut Aswaja, amaliahnya sama, suka ziarah kubur, shalawatan. Istrinya Iriana, pernah menjabat di struktural Fatayat NU Kota Surakarta," kata sekretaris Badan Pemenangan Jokowi-JK PKB itu.

Hadir dalam acara silaturahim yang digelar di gedung Aswaja, Kantor PCNU Pekalongan itu, Ketua PCNU Kota Pekalongan H Ahmad Rofiq, Mustasyar PCNU Kota Pekalongan KH Akrom Sofyan, dan Rois Syuriah PCNU Kota Pekalongan KH Hasan Nuri Hidayatullah, serta ratusan ulama dan santri.

Sementara dari jajaran PKB hadir Anggota Dewan Syuro DPP PKB KH Abdul Ghofur, Dewan Syuro PKB Kota Pekalongan KH Kafrawi, KH Amin, dan KH Abdullah Amad, Dewan Syuro Kabupaten Pemalang KH Muhtarudin dan Dewan Syuro Kabupaten Pekalongan KH Sidkon.

Selain mendengarkan masukan dari para kiai, DPP PKB juga menjalankan laku spiritual dengan membawa serombongan peziarah Wali Songo untuk mendoakan agar Jokowi-JK memenangkan pilpres. Ziarah dimulai dari mengunjungi makam Sunan Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat dan akan berakhir di makam Gus Dur, Jombang, Jawa Timur.