Home >> >>
Kadin: Presiden Terpilih Bawa Perekonomian Lebih Baik
Selasa , 17 Jun 2014, 22:36 WIB
Republika/Aditya Pradana Putra
Anindya Bakrie

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jajaran Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia berharap siapapun calon presiden yang terpilih nanti akan mampu membawa perekonomian negeri ini menjadi lebih baik daripada saat ini.

"Oleh karena itu, kami ingin mengetahui secara langsung dan juga bertatap muka dengan para calon presiden-cawapres, supaya bisa menyamakan persepsi. Yang paling penting ialah siapapun pemimpinnya nanti fokus agar perekonomian Indonesia lebih baik lagi," kata Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Organisasi dan Keanggotaan, Anindya Bakrie, dalam jumpa pers, di Jakarta, Selasa.

Kadin Indonesia akan mengadakan Dialog dengan Capres-Cawapres pada Jumat (20/6) mengusung tema "Memilih Pemimpin" dengan subtema "Membangun Perekonomian yang Mandiri, Adil dan Berkelanjutan" di mana hal itu sudah menjadi tradisi Kadin dalam 10 tahun terakhir.

"Kita melihat dengan tema dialog tersebut akan bisa memberikan kesempatan kepada calon presiden dan cawapres untuk memberikan pemaparan, karena mereka tidak harus berdebat, bahkan kita melihat landasan untuk program perekonomian kedua calon tersebut itu cukup sama," ujar Anindya.

Menurut Anindya, perekonomian Indonesia untuk kedepannya akan menghadapi berbagai tantangan, namun tantangan tersebut bukan untuk dihindari melainkan harus dihadapi, oleh karena itu dalam dialog tersebut akan dibahas berbagai macam hal khususnya yang berkaitan dengan perekonomian.

"Kita akan berdialog mengenai industri, perdagangan, investasi, energi dan minerba dalam satu sesi khusus. Dan sesi lain akan membahas terkait pangan, pertanian, kelautan dan lainnya," ujar Anindya.

Dalam dialog tersebut, nantinya masing-masing calon presiden dan cawapres akan diberikan waktu kurang lebih sebanyak 90 menit secara terpisah untuk melakukan diskusi dengan dunia usaha khususnya terkait program-program pada sektor ekonomi.

Menurut catatan Kadin, dalam kurun waktu 10 tahun terakhir pemerintah dinilai cukup berhasil memperkuat dan memperluas landasan perekonomian Indonesia. Pada tahun 2014 tercatat produk domestik bruto (PDB) Indonesia telah mencapai Rp9.000 triliun atau kurang lebih sekitar 875 miliar dolar AS.

Sementara PDB rata-rata tumbuh 5,5-6 persen per tahun, APBN 2014 sebesar Rp1.400 triliun, dan defisit transaksi berjalan terjaga rata-rata tiga persen dari PDB, sedangkan untuk rasio pinjaman pemerintah terhadap PDB sangat aman pada kisaran 26 persen.

Redaktur : Julkifli Marbun
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar