REPUBLIKA.CO.ID, PESAWARAN - Juru kampanye nasional pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Surya Paloh mengatakan, masyarakat harus pintar dalam menentukan pilihan sesuai dengan rekam jejak atau pengalaman memimpin di Pemilu Presiden 9 Juli 2014.
"Jadi pemimpin itu harus mengerti dan minimal sudah pernah menjadi pemimpin, seperti halnya Jokowi yang pernah memimpin Solo dan DKI Jakarta," kata Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh pada kampanye terbuka pilpres di Lapangan Sidototo, Kabupaten Pesawaran, Rabu (18/6).
Menurut dia, capres-cawapres nomor urut 2 diyakini dapat menjalankan program-program pembangunan yang lebih merakyat. Untuk itu, ia menyebutkan, para kader koalisi dan simpatisan pendukung Jokowi-JK harus terus menyosialisasikan capres nomor urut dua kepada masyarakat, khususnya di Provinsi Lampung.
"Pilpres hanya tinggal menghitung hari, jadi saya berharap dukungan harus dikawal hingga ke bilik suara pada 9 Juli," ujarnya kepada peserta kampanye. Dia meyakini, pasangan Jokowi-JK mampu menjalankan roda pemerintahan sehingga akan membawa Indonesia menjadi salah satu negara besar di dunia ini.
Sementara itu, Wakil Ketua DPR Pramono Anung menyebutkan, Jokowi memiliki pengalaman memimpin yang luar biasa, bahkan di Solo sudah dua periode dengan mewujudkan berbagai hasil pembangunan. "Tidak hanya di Solo, Gubernur DKI Jakarta ini meski baru menjalankan tugas selama dua tahun sudah mampu membuat perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik," kata mantan sekjen PDIP tersebut.
Hal senada dikatakan Ketua MPR Sidarto Danusubroto, yang menilai Jokowi sudah mampu memberikan perubahan signifikan, meski belum dua tahun memimpin DKI Jakarta."Track record sangat penting untuk menjadi tuntunan masyarakat dalam menentukan pilihan sosok pemimpin di negeri ini," katanya.