Home >> >>
Polres Bantul Antisipasi Gesekan Antarpendukung Capres
Kamis , 19 Jun 2014, 06:58 WIB
Yasin Habibi/Republika
Simulasi pengamanan pilpres 2014

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Kepolisian Resor Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mewaspadai adanya pengerahan massa yang mungkin terjadi saat tahapan kampanye terbuka menjelang Pemilihan Presiden 2014.

"Yang perlu diwaspadai adalah pada saat kampanye ini, karena sangat mungkin ada pengerahan massa, sehingga kami waspadai jangan sempai terjadi pengerahan massa," kata Kapolres Bantul, AKBP Surawan di Bantul, Rabu.

Menurut dia, adanya pengerahan massa saat tahapan kampanye terbuka oleh simpatisan atau pendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden sangat berpotensi menimbulkan konflik, mengingat ada dua kubu yang bersaing dalam Pilres ini.

Oleh sebab itu, kata dia titik-titik yang akan menjadi pusat pengerahan massa saat kampanye juga akan mendapatkan pengawalan ketat dari pihak kepolisian, sebagai antisipasi gesekan antarpendukung capres.

"Untuk pengamanan setiap kegiatan kami kerahkan sekitar 746 personel, namun akan berbeda ketika ada pengerahan massa, jumlah personel ditambah. 

Sedangkan saat pemungutan suara kami kerahkan 1.100 personel," katanya.

Ia mengatakan, selain pengerahan massa, aksi-aksi lain yang sifatnya intimidasi dan pengaruh negatif dari pihak yang tidak bertanggungjawab yang dapat memicu gesekan atau konflik antarpendukung juga perlu diwaspadai.

"Kita semua tahu sekarang ini kampanye banyak dilakukan secara 'door to door' siang malam, sehingga perlu menghindari adanya intimidasi maupun pengaruh-pengaruh negatif dan sebagainya," katanya.

Pemilu Presiden yang berlangsung pada 9 Juli 2014, akan diikuti dua pasangan capres dan cawapres yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK).

Redaktur : Hazliansyah
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar