Home >> >>
Jokowi Dukung Kinerja Densus 88
Kamis , 19 Jun 2014, 17:18 WIB
Antara
Anggota Densus 88 melakukan penggledahan rumah terduga teroris Galih Satria (29) di Desa Wonocoyo, Trenggalek, Jawa Timur, Sabtu (22/3).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR - Koordinator Relawan Koalisi Bhinneka Tunggal Ika Wayan Sudirta mengatakan, pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla mendukung penuh kinerja dan keberadaan Detasemen Khusus (Densus) 88 Polri dalam mengantisipasi serangan teroris di Tanah Air.

"Kami menyatakan capres dan cawapres nomor urut dua ini mendukung keberadaan Densus 88 Polri. Tidak benar ada rencana membubarkan pasukan khusus antiteror itu, seperti yang dituduhkan dalam kampanye hitam tersebut," katanya di Bangli, Bali, Kamis (19/6).

Diaa menyayangkan, oknum tertentu yang melakukan kampanye hitam dengan menyebutkan capres Jokowi-JK akan membubarkan Densus 88 Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). "Kalau ada oknum tertentu ngomong seperti itu adalah bagian dari kampanye hitam. Justru capres Jokowi-JK sangat komitmen mempertahankan kedua lembaga tersebut agar Indonesia ke depan lebih hebat dan kuat," kata anggota DPD itu.

Pada pembekalan relawan eksponen spritual Kabupaten Bangli, tergabung dalam KBTI, Wayan Sudirta mengatakan ada hal aneh, manakala Indonesia alami karut marut oleh korupsi serta terfragmentasi dan toleransi kebhinnekaan semakin merosot, ada orang ataupun kelompok yang inginkan Densus 88 dan KPK dibubarkan.

"Ini jelas bagi kami lantaran untuk membubarkan kedua lembaga tersebut sebagai bentuk kampanye hitam. Namun kami yakin masyarakat sudah semakin cerdas menyikapi kampanye hitam itu," katanya.

Sementara itu, Sekretaris KBTI Putu Wirata Dwikora mengaku heran saat kekerasan mengatasnamakan agama dilakukan kelompok tertentu, ketika berkali-kali bom meledak dan menimbulkan korban jiwa, dan Densus telah bergerak cepat, ada yang ingin membubarkannya.

Dia juga menilai aneh, ketika korupsi merajalela termasuk menyeret petinggi parpol dan pejabat sampai setingkat oknum ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar, ada politisi dari partai yang ingin membubarkannya. Pemilik aspirasi pembubaran Densus 88 dan KPK, ada di gerbong capres dan cawapres yang sedang bertarung.

"Di kubu Jokowi-JK tidak ada partai pendukung, maupun ormasnya, berkeinginan membubarkan Densus 88 maupun KPK. Tidak ada yang ingin KPK bubar. Yang benar, perkuat KPK, perkuat Kejaksaan dan Kepolisian sampai seperti KPK. Kalau ketiganya bersatu, pemberantasan korupsi dan penegakan hukumnya pasti lebih baik, rakyat lebih sejahtera," katanya.

Redaktur : Erik Purnama Putra
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar